Bocoran Anggaran Kemenkeu 2026: Pendidikan dan Kesehatan Bukan Lagi Prioritas Pemerintah, Warganet Protes

Sebuah foto yang menyinggung arah kebijakan anggaran Kementerian Keuangan tahun 2026 tengah ramai diperbincangkan oleh warganet. Program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni Makan Bergizi Gratis, menjadi prioritas utama, disusul dengan beberapa sektor lain. Namun, pendidikan dan kesehatan tidak termasuk di antaranya.

Bocoran Rencana Anggaran Kemenkeu 2026

Tangkapan layar unggahan Twitter/X yang menampilkan bocoran anggaran Kemenkeu 2026. Pendidikan dan kesehatan hanya menjadi prioritas pendukung, sementara Makan Bergizi Gratis menjadi program utama.

Sumber: Akun X @tanyarlfes https://x.com/tanyarlfes/status/1884788735239221608

Salah satu akun X, @tan***, mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan layar di dalam sebuah acara. Layar tersebut menunjukkan arah kebijakan tahun 2026 yang menempatkan pendidikan dan kesehatan pada prioritas pendukung. Tertulis di sana “Arah Kebijakan BPP Tahun Anggaran 2026, Mendukung program-program prioritas Presiden” dengan logo Kementerian Keuangan di pojok kanan atas layar. Berikut rincian programnya:

Prioritas Utama Tahun 2026
  1. Makan Bergizi Gratis
  2. Ketahanan Pangan
  3. Ketahanan Energi
  4. Perumahan
  5. Pertahanan Keamanan
Prioritas Pendukung Tahun 2026
  1. Pendidikan
  2. Kesehatan
Sinkronisasi Program
  1. Pro-growth
  2. Pro-employment
  3. Pro-devisa

Baca Juga: Joki Tugas: Mahasiswa Terlena, Joki Kaya, Sistem Pendidikan Tertawa

Berbagai Reaksi Warganet Mengenai Prioritas Kemenkeu 2026

Unggahan yang menampilkan prioritas Kemenkeu 2026 ini langsung menuai beragam respons dari warganet. Banyak yang mempertanyakan mengapa pendidikan dan kesehatan hanya dianggap sebagai prioritas pendukung belaka. Beberapa warganet menilai bahwa keputusan ini menunjukkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap dua sektor fundamental yang berperan besar dalam kemajuan sebuah bangsa.

“Sebenernya gw udah sadar dari dulu, nih negara susah maju, Indonesia Emas cuma wacana belaka. Karena dari awal sistem paling penting yaitu pendidikan dan kesehatan sangat diabaikan. Ngasih makan siang gratis, sedangkan banyak sekolah di pelosok mau rubuh pemerintah ga peduli,” ujar akun X @lov***.

Ada juga yang berpendapat bahwa apabila kualitas pendidikan dan kesehatan baik, maka akan mendorong perkembangan sektor lainnya.

“Emang udah gak waras. Padahal ya, kalo tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatnya terjamin, program di tabel prioritas utama akan mengikuti dan malah bisa jadi ada inovasi yang bisa membuat hemat anggaran gak kaya sekarang yg apa-apa membengkak.”

Makan Bergizi Gratis pun turut dipertanyakan urgensinya,

“Apasih urgensi MBG ini? Kenapa gak fokus ke pendidikan & kesehatan? Banyak yang belum dapet akses pendidikan dan kesehatan di daerahnya, boro-boro dapat MBG di sekolah. Pemerintah sini kenapa susah banget bikin SDM lebih sejahtera.”  kata akun X @pop***.

“Kita dimatikan secara perlahan nder buat mengurangi populasi, orang bodoh tidak akan cari rumah sakit karena tidak punya uang dan tidak akan pernah menjaga kesehatan dirinya sendiri. Bersyukurlah kalian hidup dari keluarga yang tau artinya sehat dan berilmu.” tutur @vza*** dalam kolom komentar.

Perdebatan ini tentu memunculkan tanda tanya besar, apakah keputusan pemerintah menempatkan pendidikan dan kesehatan dalam prioritas pendukung akan berdampak baik bagi masa depan bangsa atau malah sebaliknya.

Baca Juga: Perokok Bijak Hanyalah Omong Kosong

Penulis: Sri Fatma Hidayah

Editor: Allysa Maulia Rahman