Rekomendasi Series Indonesia yang Bisa Kamu Tonton Lewat Youtube

Biasanya, series-series yang menarik cuma bisa ditonton di platform berbayar, entah Netflix, Disney Hotstar, atau Viu. Namun, beberapa series ini bisa kamu tonton secara cuma-cuma di Youtube. Series-series berikut bahkan berhasil menarik penonton hingga lebih dari satu juta kali dalam setiap episode. 

1. Sore – Istri dari Masa Depan (2017)

Series yang diproduksi oleh kanal Youtube “Tropicana Slim” ini menceritakan Jonathan (Dion Wiyoko) atau Jo yang hidup di Italia dengan pola hidup yang tidak sehat. Di suatu pagi, Jo terbangun dan terkejut oleh kehadiran Sore (Tika Bravani) tepat di samping tempat tidurnya. Padahal saat itu Jo punya pacar orang Italia asli numero uno. Kejadian itu membuat Jo bingung sekaligus heran, kok bisa? Bisa-bisa aja sih, namanya juga series.

Hadir dengan total sembilan episode dengan rata-rata 7 hingga 14 menit per episode, Tropicana Slim sebagai pihak produksi series ini, menghadirkan main cerita tentang pentingnya menjalani pola hidup secara sehat. Hal itu juga yang membuat Sore hadir dalam kehidupan Jo.  Series ini sendiri diproduksi di Italia dengan melibatkan dua kota, yaitu Petritoli dan Ponza. Sebuah hal yang membuktikan kalau series ini digarap dengan begitu serius.

Menghadirkan Cerita Renyah untuk Dikunyah

Ibarat makanan, series “Sore” seperti biskuit yang sangat renyah untuk dikunyah. Renyah tapi tidak membuatmu seret. Intinya, film ini bisa kamu cerna tanpa harus banyak pikir, tapi kamu tetap bisa menikmatinya sambil senyum-senyum.

Meskipun mengangkat tema tentang pentingnya kesehatan, series ini tidak akan membosankan. Justru hal itu menjadi salah satu hal yang membuat kita bisa menerima fakta bahwa ternyata sepenting itu untuk memulai pola hidup sehat. Alur cerita yang dibuat time travel juga tidak membuat pusing seperti kebanyakan cerita lintas waktu lain.

Unsur time travel yang dihadirkan mampu menjadi pemanis tersendiri dari cerita ini. Sore yang sebenarnya datang dari masa depan Jo, mencoba menyelamatkan Jo dari kebiasaan buruknya agar bisa hidup lebih lama. Namun, Jo tidak langsung percaya pada ucapan Sore. Butuh waktu bagi Jo hingga akhirnya mau mendengarkan dan menuruti ucapan Sore.

Sore yang kemudian mengajari Jo untuk hidup secara sehat, perlahan tapi pasti bisa menaklukkan keras kepalanya seorang Jo. Lagi-lagi, beberapa hal manis berhasil disajikan dalam series ini. Contohnya, momen ketika Sore dan Jo jogging. Di momen itu, Jo sudah percaya kalau Sore itu benar-benar datang dari masa depannya. Jo bilang, “Sampai sekarang, aku masih bingung kenapa bisa suka sama cewek kayak kamu”. Sambil senyum, Sore menjawab, “Kalo tiba waktunya, kamu pasti tau kok”.

“Sore” berhasil mengajarkan dan memberitahukan cara hidup sehat melalui cara yang menarik dan bisa semua orang terima. Selain itu, melalui “Sore” Tropicana Slim juga membuat gebrakan untuk mempromosikan produknya. Alhasil, series yang memiliki sembilan episode ini tembus dan ditonton lebih dari 1 juta kali setiap episodenya.

Series ini cocok untuk kamu tonton sore-sore sambil ngemil biskuit ditemani teh hangat yang manisnya pas supaya pola hidup sehat kamu juga terjaga sama kayak Jo. Jika kamu belum menemukan “Sore” milik kamu sendiri, kamu bisa ketemu sore di sini.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Lawas untuk Temani Liburan Kalian!

2. Malam Minggu Miko (2012)

Siapa yang tidak kenal Raditya Dika? Penulis yang membuat buku Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, sampai Ubur-Ubur Lembur. Nah, Malam Minggu Miko ini adalah salah satu yang membuat Raditya Dika banyak dikenal selain karena buku. Series yang diproduksi tahun 2012 ini masih tetap bisa ditonton dengan asik, meskipun sudah 12 tahun yang lalu.

Kesedihan yang Dikemas dengan Komedi

Malam Minggu Miko bercerita tentang kesialan yang dialami Miko (Raditya Dika) setiap kencan malam minggu. Di setiap malam minggu, Miko janji kalau dia akan terus kencan dengan perempuan sampai dia berhasil mendapatkan perempuan. Hal itu dilakukan Miko karena taraf jomblonya dirasa sudah akut.

Dalam cerita ini Miko punya sahabat, yaitu Rian (Ryan Adriandhy). Rian ini tipikal orang yang selalu menasihati sahabatnya, Miko. Nahasnya, saran dari Rian seringkali malah menjadi blunder untuk Miko. Saran dari Rian justru beberapa kali membuat Miko gagal untuk mendapat first impression yang baik dari setiap perempuan yang diajak kencan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Thailand Genre Romance-Comedy

Series ini menggunakan latar sebuah rumah yang disewa oleh mereka berdua. Seiring berjalannya waktu, bertambahlah satu personil yang merupakan seorang pembantu di rumah tersebut, yaitu Anca (Hadian Saputra). Bukan sekadar pembantu, Anca menjelma menjadi sahabat dari Miko dan Rian. Kehadiran Anca sebagai orang kampung yang baru merantau ke kota membuat series ini makin menarik. 

Di beberapa episode, Anca dijadikan salah satu core dari episode tersebut. Kisah kasihnya dengan pembantu komplek sebelah juga cukup seru dan tidak kalah miris dari kesialan Miko. Dari puluhan episode yang telah diproduksi, “Malam Minggu Miko” konsisten ditonton lebih dari satu juta penonton ditiap episodenya.

Sebenarnya, “Malam Minggu Miko” memiliki dua season. Di season kedua, peran Rian diganti Dovi (Andovi da Lopez), sementara Anca masih hadir seperti season pertama. Season kedua juga menandai kepindahan Miko ke rumah sewa yang baru. Secara hitungan, season kedua memiliki episode yang lebih banyak dibanding season pertama. Total kedua season dari series ini mencapai 74 episode.

Percayalah, series ini bakal membuat kalian tertawa tanpa beban seakan kalian lupa akan berbagai permasalahan. Radit, selaku penulis cerita, juga berhasil membawa komedi ke dalam series dengan sangat rapi. “Malam Minggu Miko” cocok kamu tonton di malam hari sambil ngopi atau sekadar makan ciki. Kamu bisa langsung tonton series Malam Minggu Miko di sini.

3. Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode (2018)

Dalam rangka mengunjungi orang tua Ayu yang sedang sakit, Satrio tiba-tiba bilang kalau dia ingin putus setelah 8 tahun pacaran. Satrio (Dion Wiyoko) merasa kalau hubungannya dengan Ayu (Sheila Dara) harus berakhir, tepat sebelum undangan mereka disebar. Sebuah premis awal yang menarik.

“Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode” adalah series yang diproduksi oleh Toyota. Mengusung tema perjalanan yang tentunya sekaligus mempromosikan New Yaris sebagai produk terbaru dari Toyota, series ini mampu membuat penonton merasa feeling blue di beberapa momen.

Cerita yang Tidak Selalu Berakhir Menyenangkan

Berbeda dengan kebanyakan series yang hadir dengan romansa-romansa manisnya, “Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode” justru hadir sebagai romansa yang agak pahit untuk ditelan. Delapan tahun hubungan yang dibangun harus kandas ketika Satrio minta putus dengan alasan “nggak cinta”. Alasan yang sebenarnya aneh juga, 8 tahun berhubungan ternyata Satrio tidak sedikitpun merasa cinta pada Ayu. Alasan yang kemudian membuat Ayu bertanya, “Nggak pernah cinta sama sekali?”. Pertanyaaan yang membuat Satrio mikir semikir-mikirnya orang mikir. 

Bukan tanpa alasan, Satrio ternyata merasa kalau Ayu tidak bisa mengerti dan tidak mau mendengar ucapannya. Begitu juga Ayu, dia merasa kalau Satrio pun juga tidak bisa dan tidak pernah mencoba untuk cerita. Sampai di suatu momen, setelah pulang dari rumah orang tua Ayu, mereka berdua bisa mendengar pikiran satu sama lain.

Kemampuan ‘telepati’ itu kemudian membuat mereka sadar kalau mereka memang tidak cocok dan tidak bisa dipaksakan. Delapan tahun perjalanan yang mereka tempuh bersama-sama, yang terkesan sia-sia, menjadi salah satu momen feeling blue. Namun, meski jadi salah satu momen sad, momen itu juga jadi momen yang bisa membuat kita sadar bahwa ternyata tidak ada yang sia-sia dari berakhirnya sebuah hubungan. Satrio dan Ayu akhirnya belajar bahwa mereka memang tidak bisa untuk bersama.

Sesuai judulnya, series ini terdiri dari tiga episode dengan durasi 10-12 menit per episode. Namun, terdapat episode ‘spesial’ yang merupakan episode tambahan dari series ini. Sama seperti series-series yang diulas sebelumnya, series ini juga mampu memikat penonton hingga ditonton lebih dari 1 juta kali setiap episodenya.

Kisah hubungan Satrio dan Ayu barangkali menjadi sebuah gambaran tentang segala yang berlangsung lama, tidak bisa menjadi jaminan untuk akhir yang bahagia. Meski pada akhirnya mereka saling belajar satu sama lain. Series ini juga menjadi sebuah series yang menggambarkan bahwa kisah cinta dalam layar kaca tidak selamanya berakhir manis.

“Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode” cocok untuk menemani malam-malammu. Rasa sakit dan sesak yang dihadirkan series ini bisa kamu ‘nikmati’ dengan mudah. Series tersebut bisa kamu tonton lewat sini.

Baca juga: Sastra dengan AU: Jadi AU Itu Genre Sastra Bukan, Sih?

Penulis: Hilmi Aziz Rakhmatullah
Editor: Laksita Gati Widadi