Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
Mencintaimu harus menjadi aku
Efek Samping Sajak Kecil tentang Cinta
Tidak hanya obat yang memiliki efek samping, puisi 6 larik milik Sapardi Djoko Damono juga dapat memberi berbagai efek samping seperti: tidak bisa tidur, bahagia, perasaan mendapat ratusan kupu-kupu di dalam perut, dan rasa penasaran selama berhari-hari. Bagaimana tidak, efek tersebut banyak bercokol di berbagai media sosial dalam bentuk tweet, caption IG, story WhatsAppdengan latar hitam, dan lebih jauh adalah menjadi prinsip untuk mencintai. Itu adalah efek samping yang dinikmati setiap orang.
Ada usaha dan pengorbanan untuk mencintai dari setiap larik-larik yang terdapat dari “Sajak Kecil tentang Cinta”. Pada larik pertama, Mencintai angin harus menjadi siut, akan ada kening yang berkerut dan bertanya, “Apa sih siut?” “Apa hubungannya sama angin?” Ada yang bisa menjawab hal tersebut, yaitu KBBI. Kata siut dalam KBBI, berarti tiruan bunyi yang nyaring. Dalam proses terjadinya bunyi membutuhkan medium. Artinya, untuk bisa bersama angin harus ada usaha untuk selalu terhubung di dalamnya. Sudah adakah kupu-kupu yang hinggap di perut? Atau senyum yang mulai terbit di wajah? Jika belum, tenang saja, karena larik pertama adalah pembukaan.
Sapardi mungkin penyuka Avatar Aang, setelah menyapa angin, kini ia membawa air ke dalam puisinya. Larik kedua yang berbunyi, Mencintai air harus menjadi ricik, dan lagi, KBBI menjadi penyelamat, ricik adalah bunyi gemuruh hujan di bawah angin. Dari kedua elemen ini, sangat terasa bagaimana usaha yang dilakukan untuk bisa bersama.
Bayangan orang sedang mendaki gunung akan muncul ketika membaca larik yang ketiga, Mencintai gunung harus menjadi terjal. Sapardi menunjukkan bahwa untuk mencapai sesuatu harus melewati jalan panjang, berliku, melelahkan, dan bahkan ingin menyerah dalam proses menuju puncaknya. Jika efek samping memiliki level, maka sekarang kita ada di level medium, kepikiran dan merenung.
Setelah perjuangan dihadapkan dengan air, angin, maka tidak lengkap rasanya jika api tidak masuk ke dalam daftar. Iya, api. Larik, Mencintai api harus menjadi jilat. Namun, bukan jilat secara harfiah seperti menjilat ice cream. Makna kata jilat secara konotatif berhubungan dengan kata api adalah proses pembakaran yang hebat. Apakah artinya usaha yang ditempuh itu menjerumuskan kepada kebinasaan? Jawabannya “tergantung”.
Dari larik 1—4 terdapat diksi “harus menjadi” pada larik sebelum terakhir ini muncul diksi “harus menebas”. Mencintai cakrawala harus menebas jarak. Apa sih hubungan antara cakrawala dengan jarak? Ada jarak yang sangat jauh antara bumi tempat berpijak dengan cakrawala, untuk menggapai cakrawala harus menebas jarak yang jauh bin sulit. Apakah untuk bias bersamamu aku harus melakukan Mission Impossible seperti Ethan Hunt?
Larik terakhir biasanya menjadi klimaks dan Sapardi memilih “Aku” sebagai klimaks. Mencintaimu harus menjadi Aku. Setelah menghadapi berbagai hal, Sapardi berhasil menyadarkan pembaca untuk love yourself jauh sebelum era Justin Bieber dan BTS. Karena pada akhirnya dengan menjadi diri sendiri, karena sebelum mencintai orang lain harus mencintai diri sendiri.
Efek samping yang dirasakan dari puisi ini bisa jadi berbeda pada setiap orangnya, tergantung kepada kapasitas orang-orang dalam pemaknaan puisi ini, tetapi yang jelas, puisi dan segala efek samping yang timbul harus tetap dinikmati.
Baca juga: Mengupas Puisi “Karangan Bunga” Taufik Ismail
Penulis: Karen Begaratri