Ada Apa dengan Hima Satrasia?

Himpunan Bahasa dan Sastra Indonesia atau kita sebut sebagai Hima Satrasia bagi saya adalah tempat untuk maju dan berkembang. Saya Saddam, selaku ajuan bakal calon Ketua Umum ingin memberikan pandangan saya terhadap Hima Satrasia yang telah saya ikuti sejak awal perkuliahan. Organisasi ini memberikan saya banyak ilmu, relasi, serta hal-hal lain yang membantu saya semakin berpikir kritis. Terdapat sejumlah pandangan yang saya miliki dari sebelum dan sesudah menjadi bagian dari Hima Satrasia. Pandangan tersebut berkaitan dengan kondisi, situasi, masalah dan ancaman yang saya temui dalam organisasi ini.

Di Balik Tirai Hima Satrasia, Perspektif Pribadi pada Kondisi dan Situasi

Menurut pandangan saya, kondisi dan situasi Hima Satrasia saat ini sudah mulai membaik. Sebelum saya bergabung dalam organisasi ini, saya menyaksikan keadaan yang harmonis, di mana angkatan 23 diterima dengan penuh kekeluargaan. Namun, situasi tersebut tidak berlangsung lama karena angkatan saya terkejut dengan manajemen waktu yang berlarut-larut pasca LDKM. Akibatnya, timbul ketidakharmonisan antara pengurus maupun calon anggota, yang kemudian memunculkan berbagai masalah di dalam organisasi.

Tantangan Hima Satrasia, Memetakan Masalah Kepengurusan Saat Ini

Melihat kondisi yang kurang harmonis saat LDKM, membuat saya bertanya-tanya mengapa situasi tersebut terjadi. Setelah ditelusuri, saya menyadari bahwa kurangnya transparansi dan ketidakjujuran terkait LDKM yang tidak wajib diikuti menjadi penyebabnya. Terdapat seseorang di dalam himpunan yang memberikan informasi keliru yang menyatakan bahwa kegiatan LDKM itu wajib. Setelah mengetahui hal ini, banyak yang merasa tertipu. Terlebih lagi, tidak ada permintaan maaf yang disampaikan oleh pengurus maupun anggota himpunan setelah LDKM selesai, dan kurangnya perhatian terhadap masalah dan ancaman tersebut.

Setelah LDKM, PAB Bahasa dan Sastra diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kreativitas calon anggota. Namun, muncul berbagai masalah di dalamnya. Terdapat omongan di belakang terkait kurangnya dukungan dan transparansi dari pengurus kepada calon anggota. Hal ini menyebabkan hubungan antara Hima Satrasia dengan calon anggotanya menjadi lebih renggang. Selain itu, penolakan terhadap ide-ide yang diajukan calon anggota oleh himpunan membuat  calon anggota merasa kecewa.

Setelah PAB Bahasa dan Sastra selesai, beberapa minggu berikutnya, terjadi suatu peristiwa yang semakin memperdalam kesenjangan antara himpunan dan calon anggota. Penyelenggaraan kegiatan PAB pra dan pasca UTS menyebabkan keluhan dan kekecewaan calon anggota semakin bertambah. Bahkan, permasalahan serius terkait manajemen waktu dan masalah masa lalu semakin membesar, menyulut kemarahan besar dari calon anggota terhadap himpunan. Akibatnya, semua sepakat untuk menunda acara PAB MPA dan menyesuaikan jadwalnya.

Beberapa permasalahan tersebut menyebabkan hubungan yang kurang harmonis antara calon anggota dengan himpunan. Muncul stigma negatif mengenai himpunan yang disebarkan oleh beberapa mahasiswa. Namun, setelah beberapa minggu, masalah tersebut mulai mereda dan keharmonisan dalam Hima Satrasia mulai pulih semenjak periode magang hingga staffing. Hal ini menjadi awal bagi himpunan untuk tumbuh, berkembang, dan berupaya menuju perbaikan yang lebih baik di masa mendatang.

Baca juga: Rangkaian Momen Keseruan PAB 2023

Peluang dan Potensi Kepemimpinan Masa Depan Hima Satrasia

Menjadi bagian dari Hima Satrasia hingga saat ini membuka peluang bagi saya untuk mengembangkan diri, wawasan, serta jaringan relasi. Saat ini, terdapat banyak anggota emas yang berkompeten untuk melanjutkan kepemimpinan Hima Satrasia ke depannya. Dengan kualitas, kuantitas, dan kompetensi yang dimiliki saat ini, serta keharmonisan yang terjaga, Hima Satrasia memiliki peluang besar untuk lebih maju dalam kepengurusan selanjutnya.

HAKKI (Harmonis, Aktif, Kolaboratif, Kreatif, dan Inovatif), Manifestasi untuk Hima Satrasia 

Untuk mendapatkan gambaran dari konsep yang telah dipaparkan, saya sebagai ajuan bakal calon merumuskan visi untuk menghadirkan jawaban dan solusi atas keresahan mahasiswa terhadap himpunan. Visi pertama saya yaitu menciptakan lingkungan Hima Satrasia yang HAKKI (Harmonis, Aktif, Kolaboratif, Kreatif, dan Inovatif). Dengan lingkungan yang harmonis, dapat tercipta suasana yang nyaman. Keaktifan dan kolaborasi dapat memacu pemikiran kritis mahasiswa. Serta kreativitas dan inovasi  yang dapat meningkatkan daya kreasi mahasiswa. Visi ini hadir sejalan dengan kondisi dan keadaan yang nyata, sehingga saya mengharapkan perubahan positif dapat terwujud dalam kepengurusan Hima Satrasia selanjutnya.

Baca juga: Satu Tanda: Dimulainya Pelayaran Hima Satrasia FPBS UPI 2023

Langkah-langkah untuk Mencapai Perubahan Hima Satrasia

(1) Misi pertama saya adalah menciptakan kegiatan apresiasi bahasa dan sastra guna mengembangkan potensi minat dan bakat. Melalui misi ini, diharapkan dapat meningkatkan kekayaan dan pemahaman serta merangsang kreativitas mahasiswa dalam dunia bahasa dan sastra;

(2) Misi kedua adalah membentuk wadah untuk berpikir kritis sebagai tempat aspirasi. Diharapkan misi ini dapat menampung keluh kesah dan berpikir kritis untuk kemajuan Hima Satrasia;

(3) Misi ketiga adalah menjadikan Hima Satrasia sebagai jembatan penghubung untuk memperkenalkan karya. Misi ini ditujukan untuk mahasiswa yang memiliki karya dan membutuhkan masukan serta tempat untuk memublikasikan karyanya;

(4) Misi keempat adalah menciptakan manajemen waktu yang memprioritaskan mahasiswa. Misi ini dimaksudkan guna mengakomodasi waktu yang tepat untuk melaksanakan suatu kegiatan dengan memperhatikan kondisi mahasiswa, sehingga menghadirkan keefektifan dan keharmonisan yang baik.

Semua gambaran mengenai kondisi, masalah, peluang, visi, dan misi yang telah diuraikan ini muncul berdasarkan tanggapan, keresahan, dan pandangan yang melibatkan aspek emosional. Dengan demikian, diharapkan paparan ini mampu memperjelas maksud dan itikad baik saya untuk memajukan Hima Satrasia FPBS UPI. Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari Hima Satrasia, bersama dengan orang-orang hebat di dalamnya. Terima kasih telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat pada awal perkuliahan saya dalam organisasi ini.

Satrasia! Hidup! 

Hidup! Satrasia!

Baca juga: Kompilasi Puisi Pemenang Lomba Cipta Karya Puisi Hima Satrasia 2023

Penulis: Saddam Nurhatami Umardi Putra
Editor: Afifah Dwi Mufidah