(Foto diambil oleh Ade Noviyanti.)
Hari Senin (13/01/2020), bendera merah putih berkibar di SD Negeri Kayuambon 2, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Meskipun sinar matahari pagi cukup panas, tidak menyurutkan semangat peserta upacara. Para guru, siswa, dan mahasiswa Kelompok 2 KKN Sektor 22 Citarum Harum Multihelix melaksanakan upacara dengan khidmat dan penuh rasa bangga.
Dalam rangka mengedukasi mengenai pentingnya pemilahan sampah, sebelas orang mahasiswa dari berbagai fakultas UPI berkunjung ke salah satu kelas ditemani oleh seorang guru SD Negeri Kayuambon 2. Kegiatan dimulai pukul 08.00 diawali dengan perkenalan dari masing-masing mahasiswa. Rangkaian agenda kegiatan meliputi sosialisasi, kuis, dan pembuatan prakarya berbahan utama sampah siap olah. Siswa mengikuti kegiatan dengan antusias.
Rangga Adithya N.–pemateri sosialisasi pemilahan dan pemanfaatan sampah–mengatakan bahwa,“Kami, teman-teman dari Kelompok 2 KKN Kayuambon berusaha lebih mendekatkan studi kasus ke usia mereka. Kami sengaja membawa contoh sampah-sampah yang dekat dengan mereka, seperti cilung dan jajanan lainnya supaya dapat terbayang. Awalnya kami sedikit kerepotan dan kehilangan kontrol menanggapi antusiasme mereka yang jumlahnya cukup banyak, tapi seru.”
Selanjutnya kuis diikuti oleh tiga orang siswa yang berani maju ke depan kelas. Ketiganya menjawab pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa dengan tepat. “Sampah bisa didaur ulang jadi mobil-mobilan,” sahut Rafka (Siswa 4A SD Negeri Kayuambon 2) ketika menjawab pertanyaan terkait pemanfaatan sampah sebagai bagian dari agenda sosialisasi. Agenda diteruskan dengan simulasi pemilahan sampah ke dalam kantung sampah yang telah disediakan. Kantung sampah tersebut ditaruh di sekitar kelas dengan harapan siswa dapat terbiasa membuang sampah sesuai dengan jenisnya (sampah organik, anorganik, dan berbahaya).
Pukul 08.35, kegiatan sampai pada agenda pembuatan prakarya. Bahan utamanya berasal dari sampah botol yang telah dipilah. Salah satu mahasiswa memberikan contoh dan langkah-langkah membuat tempat pensil di depan kelas. Selanjutnya, masing-masing siswa diberikan alat dan bahan lainnya yang telah disediakan untuk membuat prakarya sesuai keinginan.
Agenda pembuatan prakarya berakhir pada jam istirahat sekolah. Beberapa siswa telah menyelesaikan prakaryanya berupa mobil-mobilan dan tempat pensil. Siswa yang belum selesai diminta melanjutkan pengerjaan prakarya miliknya di rumah masing-masing. Kegiatan hari ini pun ditutup dengan foto bersama dan pemberian apresiasi kepada tiap siswa. “Alhamdulillah dengan adanya program dari KKN UPI ke sekolah-sekolah, mudah-mudahan masyarakat tersentuh. Orang tua yang belum mengerti mengenai pemanfaatan sampah, semoga bisa mengerti melalui anak-anaknya. Kita sebagai pendidik yang tugasnya mengajar, mendidik, dan mengayomi harus terus memberi tahu anak-anak, adik-adik kita,” ujar Bapak Oop Sutopa, S.Pd. (Kepala Sekolah SD Negeri Kayuambon 2).
Ditulis oleh Onter, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI kelahiran 8 Juli 1999.