Pameran kolektif bertemakan “Katakan Seni Rupa dengan Cinta” digelar di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung pada Selasa, 22/02/2022. Pameran dimulai pukul 14.00 WIB dan dibuka oleh Budi Dalton. Pada pembukaannya beliau berbicara singkat menggunakan bahasa Sunda untuk memperingati Hari Bahasa Indung. Beliau menyampaikan kebahagiannya dapat membuka pameran karena baginya pameran biasanya selalu dibuka oleh pejabat, tetapi untuk sekarang pameran dibuka olehnya, seorang rakyat.
Pameran Katakan Seni Rupa dengan Cinta diisi oleh 60 Seniman Bandung dan dikuratori oleh Isa Perkasa. Sederet seniman, seperti Isa Perkasa, Rudi ST Darma, Nandanggawe, Ahmad Faisal Imron, Rahmat Jabaril, Diyanto, Olla Manelo, dan Ahmad Nurcholis ikut serta mengisi pameran tersebut.
Lama tak berjumpa di galeri secara langsung, para perupa Bandung kini bisa kembali merasakan apresiasi dari para apresiator yang rindu akan pameran luring. Pameran ini menghadirkan beragam karya rupa. Tentu dengan keberagaman ini menjadi bentuk kekhasan tersendiri bagi perupa Bandung yang karyanya terbelenggu selama pandemi Covid-19.
Tak hanya karya rupa yang terpanjang, pameran ini juga menghadirkan performance art yang dilakukan Olla Manelo. Isa Perkasa selaku kurator dan inisiator awal pameran menyampaikan bahwa lahirnya pameran ini dilatarbelakangi oleh rasa jenuh para seniman-seniman karena pandemi. Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri, apakah para seniman tetap mencintai seni rupa dengan tetap berkarya meskipun adanya pandemi.
Ahmad Nurcholish, salah seorang seniman pada pameran ini bercerita singkat mengenai pengalamannya bahwa karyanya terstimulasi dari pernyataan Oki Setiana Dewi dalam ceramahnya tentang menutup aib suami yang telah melakukan kekerasan pada istrinya. Hal ini seakan menjadikan perempuan sebagai objek yang sulit dalam menentukan sikap.
Salah satu apresiator, Fatih, sangat senang bisa melihat dan merasakan langsung goresan seniman ketika mereka menuangkan ke dalam sebuah karya lukisan. Hal ini juga tentu menambah wawasan baginya untuk membuat sebuah karya. Ia berharap agar ke depannya semakin banyak pameran yang digelar secara luring untuk membangkitkan kembali gelora cinta terhadap seni rupa, pun terhadap disiplin ilmu seni lainnya.
Baca juga : Pameran dan Diskusi Kepada Tanah: Hidup dan Masa Depan Wadas
Penulis dan Fotografer : Abdul Azis Zulfikar Karim
Editor : Desrina Nuraffifah