Resensi Buku Teori Kesusastraan Karya Rene Wellek dan Austin Warren

Buku ini diterbitkan pada tahun 1966 dan telah dialihbahasakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal itu menunjukkan bahwa buku yang ditulis oleh Wellek dan Warren memegang posisi penting dalam kesusastraaan. Buku ini juga menjadi rekomendasi para dosen untuk mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di awal perkuliahan. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan karena buku ini memuat informasi esensial yang bisa dijadikan dasar untuk mengetahui berbagai hal tentang sastra dan teori di dalamnya.

Setiap bagian dalam buku ini memuat pernyataan atau permasalahan dasar mengenai sastra yang kemudian dijawab dengan berbagai pendapat dan disimpulkan menjadi jawaban yang relevan. Selain memuat tentang permasalahan umum terkait sastra, seperti definisi dan batasan sastra (bagian pertama), buku ini lebih berfokus pada pandangan kedua penulis terkait pendekatan studi sastra. Menurut Wellek dan Warren, studi sastra bisa diteliti dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Sebelum membahasnya, bagian pertama buku ini membahas terlebih dahulu definisi serta batasan sastra. Bagian ini menjelaskan definisi sastra, klasifikasi sastra, fungsi sastra, sifat sastra, dan informasi umum lain yang berkaitan dengan kesusastraaan.

Barulah di bagian ketiga dan keempat membahas pendekatan ekstrinsik pada sastra. Bagian ketiga mendapat porsi yang cukup untuk menjelaskan hubungan atau kaitan sastra dengan ilmu lain, seperti bipgrafi, psikologi, masyarakat, pemikiran, dan seni. Akan tetapi, pembahasan mengenai keterkaitan sastra dengan ilmu lain tidak dibahas secara mendalam.

Baca juga: Resep Meramu Kemelut Diri

Pada bagian keempat membahas sastra dari pendekatan intrinsik atau unsur-unsur pembangun sastra. Wellek dan Warren berpendapat bahwa penelitian tentang sastra tidak boleh berjauhan dari unsur pembangunnya itu sendiri. Maka pada bagian ini, mereka menjawab berbagai persoalan, seperti modus keberadaan karya sastra, unsur efoni, irama, mantra, gaya, stilistika, hingga pembahasan mengenai genre dan sejarah sastra.

Buku ini tak hanya membahas dua pendekatan dalam meneliti sastra, yaitu pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Wellek dan Warren juga sedikit membahas tentang penelitian dalam sastra serta cara menyusun sebuah naskah.

Secara keseluruhan, tidak salah jika buku ini menjadi acuan dalam mempelajari kesusastraan. Hal ini dikarenakan buku ini membahas permasalahan mendasar mengenai kesusastraan yang selamanya akan terus relevan serta bahasa puitisnya yang tak lekang oleh waktu. Bagi mahasiswa, terutama yang tertarik mengkaji sastra dari pendekatan intrinsik, buku ini sudah seperti buku saku yang wajib dipelajari.

Cara Wellek dan Warren dalam menulis buku ini membuat pembaca merasa terpuaskan karena tidak hanya memberikan jawaban, tapi pembaca diminta untuk mengeksplorasi jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Selain itu, pembaca diajak untuk mengkritisi pemikiran sebelumnya dan menyimpulkan jawabannya. Sungguh sebuah petualangan yang menakjubkan setiap kali mencari jawaban dalam buku ini.

Terlepas dari petualangan pemikiran yang terdapat pada buku ini, tentu terdapat kekurangan yang perlu diketahui oleh para (calon) pembaca. Meskipun isi dari buku ini memuat informasi dasar dan permasalahan yang masih relevan, tapi ada pula persoalan yang harus dipertanyakan kembali. Setelah diterbitkannya buku ini, banyak buku kesusastraan lain yang bermunculan. Artinya, informasi mengenai kesusastraan akan terus berubah seiring berjalannya waktu. Jadi, bisa dikatakan buku ini hanya bersifat sebagai acuan dasar dan bukan sebagai acuan terbaru dalam perihal kesusastraan.

Baca juga: Ahmad Tohari dan Beberapa Hal yang Bisa Dicontoh Darinya

Identitas buku
Judul: Teori Kesusastraaan
Penulis: Rene Wellek dan Austin Warren
Penerjemah: Melani Budianta
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Jumlah Halaman: 336 halaman
Tahun terbit: 1989 (terjemahan Bahasa Indonesia)
Cetakan: Cetakan ke-5 (2014)

Penulis: Salsabila Izzati Alia
Editor: Laksita Gati Widadi