Kabar tentang KKN Covid-19 berbasis daring, efektif atau bahkan tidak solutif?

Apa kabar dengan program KKN Tematik Pencegahan Covid-19 serba daring?

Pelaksaanan program yang efektif atau bahkan tidak solutif?

Baru-baru ini, mahasiswa semester 6 sedang panasnya memperbincangkan kabar KKN di tengah pandemi Covid-19. Belum selesai dengan masalah kurva yang makin meningkat, perkuliahan online yang makin bertambah dengan jadwal pelaksanaan UAS, kini mahasiswa pun dilibatkan untuk turut andil dalam bentuk pencegahan Covid-19.   

Pihak terkait memang telah menawarkan pilihan kepada mahasiswa untuk melakukan waktu pengabdian. Sekarang atau mendatang, itu tergantung kemauan. Mahasiswa yang melakukan pengabdian, 1800 berbanding terbalik dengan pengabdian KKN seperti biasa. Mereka melakukan kegiatan abnormal karena keadaan. Pemenuhan waktu tersebut diisi dengan hitungan jam secara daring, baik itu 4 jam/hari, 5 jam/hari, atau 6 jam/hari sesuai dari masing-masing mahasiswa untuk mengisi setiap laporan.

Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan Covid-19, ternyata menekan keadaan yang begitu kontroversi. Pasalnya, begitu banyak keluhan yang disudutkan menjadi ragam pertanyaan. Buku Pedoman yang telah disebar menafsirkan bentuk pengabdian murni berbasis online, misalnya di dalam buku pedoman mencantumkan program wajib yang perlu dilakukan oleh mahasiswa. Program itu menjelaskan agar setiap mahasiswa melakukan hasil pendataan penduduk di daerah tempat tinggal masing-masing. Namun, semudah itukah melakukan pendataan secara online? Bila Jika melihat pemenuhan data-data yang tidak sedikit jumlahnya. Dari Hasil Pembukaan dan Diklat yang diselenggarakan menjelaskan bahwa penekanan akses yang dipakai mesti serba daring. Dan Keputusan dari pihak terkait juga sangat melarang mahasiswa untuk melakukan interaksi, alias menjaga disiplin aturan social distancing maupun physical distancing.

Di tengah pandemi seperti ini, sebenarnya apa yang diinginkan? Memenuhi bentuk formalitas dengan mengisi laporan harian? – Biarlah suara mereka yang tetap pada tujuan untuk mewujudkan merdeka belajar. Lalu, apa tujuan itu akan benar-benar akan tercapai? Mahasiswa sudah besar. Tentunya mereka punya segala kecerdasan untuk melakukan kreativitas dalam belajar. 

SEKIAN!

Baca juga: Biaya Kuliah Pasti Aman Karena Pembuat Kebijakan Pastinya Orang-Orang Berakal

Penulis: Astri Apriliani Putri