Keluarga Mahasiswa Jurnalistik Unisba mengadakan event One Day With Journalistic dengan tema “Ruang kota ruang kita”. One Day With Journalistic merupakan salah satu event tahunan yang selalu diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Jurnalistik Unisba. Pada tahun ini, event tahunan tersebut diselenggarakan hari Minggu, 23 Januari 2021 di Armor Genuine Kiaracondong pukul 12.30. Tiket yang disediakan oleh panitia pun terjual tanpa tersisa.
Dimulainya acara pada siang hari tidak menjadi penghalang bagi para penonton untuk datang lebih awal. Kemeriahan acara dimulai dengan talkshow bersama Jured dan Andre14k yang membahas graffiti sebagai karya pengekspresian diri dan live mural dari Burn The Flower Bandung. Setelah itu, acara dilanjut dengan unit Hip-Hop Regular Kid 98 yang namanya sudah tidak asing lagi bagi skema hip-hop Bandung. Nama Regular Kid juga tergabung dengan Def Bloc, sebuah record label hip-hop independen Bandung. Kemudian, acara dijeda terlebih dahulu untuk istirahat dan menunaikan ibadah salat asar.
Setelah jeda acara, band Arogan memulai kembali keberlangsungan acara dengan distorsi keras serta ketukan liar. Kekosongan pada gitar band tersebut lantas diisi oleh gitaris Taruk, yaitu Bobby. Setelah itu, acara dilanjut dengan penampilan unit grindcore asal Bandung, yaitu Stroke. Ketukan cepat dan riff padat menambah keasyikan pada circle pit. Hal tersebut membuat para penonton dengan senang hati masuk dalam circle pit. Selanjutnya, ada penampilan band asal Jatinagor, yaitu Breh and The Bangsat. Breh and The Bangsat merupakan band bergenre hardcore/punk dengan pembawaan lirik yang bodor serta seringkali dijumpai lirik aneka jajanan, salah satunya lagu gorengan yang membuat para penonton memeriahkan panggung dengan stage diving atau pogo.
Kembali ke perhelatan acara setelah jeda magrib, keberlangsungan acara dilanjut oleh band Ametis, dengan rasa penasaran karena baru saja merilis satu album penuh dengan tajuk “Ritus Hancur” pada bulan Desember bersama label Disaster Records. Selanjutnya, Maio memeriahkan acara dengan penuh enerjik. Unit hardcore/punk ini mampu menggerakan para penonton untuk meramaikan panggung, beberapa gerakan unik pun bermunculan, salah satunya 2 steps. Akhir acara tentunya sangat ditunggu-tunggu karena unit hardocore legendedaris asal Bandung, yaitu Under 18 mengisi keberlangsungan acara. Sebelum meledakan energi, mereka memutar salah satu lagu The Smith, yaitu “Please, Please, Please,Let Me Get What I Want”. Tidak berlangsung lama setelah pemutaran lagu tersebut, penonton menaiki dan mengisi panggung hingga hampir roboh. Namun, masalah tersebut tidak menjadi hambatan untuk meledakan energi para penonton untuk tetap melakukan stage diving dan sing along.
Baca juga : Panggung Setara: Dukungan Penghapusan Kekerasan Seksual terhadap Perempuan
Penulis dan Photographer: Syamil Hilminiandra
Editor: Nenden Nur Intan