Mengapa Indonesia Disebut sebagai Ibu Pertiwi?

22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu Nasional. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih guna merayakan semangat wanita Indonesia, serta meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Di luar negeri, Hari Ibu diperingati pada hari minggu pekan kedua bulan Mei (Amerika, Australia, Kanada, dan 73 negara lain). Sedangkan, di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 8 Maret. Berbicara tentang Hari Ibu, tentu kita tak asing lagi dengan istilah Ibu Pertiwi. Siapa sebenarnya Ibu Pertiwi?

Dikutip dari attoriolong.com, Ibu Pertiwi dianggap sebagai sebuah perwujudan tanah air Indonesia, atau dikenal dengan istilah personifikasi nasional untuk negara Indonesia. Personifikasi nasional merupakan perwujudan bentuk manusia dari sebuah negara. Contohnya, negara Amerika Serikat disebut Negeri Paman Sam, sedangkan Indonesia dikenal sebagai Bumi Ibu Pertiwi. Dalam perjalanannya, sejak zaman pra-aksara, berbagai suku bangsa di kepulauan nusantara sudah menghormati roh alam dan kekuatan bumi. Mereka mengibaratkan alam sebagai seorang ibu yang memberikan kehidupan. Keyakinan tersebut menyebabkan banyaknya pemujaan pada alam dan tempat-tempat tertentu pada zaman itu, guna meminta petunjuk, perlindungan, dan mengucapkan terima kasih kepada alam yang telah memberikan kehidupan. Rasa terima kasih terhadap alam sering dilakukan masyarakat melalui berbagai macam upacara adat, persembahan sesajian ataupun sedekah bumi.

Masuknya pengaruh Hindu membuat keyakinan masyarakat bergeser dari kepercayaan kepada roh-roh alam menjadi keyakinan kepada Dewa-Dewi. Pada masa inilah masyarakat mengenal nama Dewi Pertiwi. Dewi Pertiwi adalah salah satu dewi dalam agama Hindu yang disebut sebagai Ibu Bumi. Dewi Pertiwi juga disebut dalam beberapa nama, diantaranya DhraDharti, dan Dhrthri, yang artinya “yang memegang semuanya.” Ia merupakan istri dari Dewa Dyaus Pita yang disebut sebagai Dewa Angkasa. Bisa dibilang, dari Dewi Pertiwi inilah personifokasi Ibu Pertiwi muncul.

Istilah Ibu Pertiwi sering muncul dalam lagu-lagu patriotik. Salah satunya adalah lagu yang berjudul “Ibu Pertiwi” karya Ismail Marzuki (namun, ada pendapat bahwa lagu ini disusun oleh komposer Kamsidi Samsuddin sekitar tahun 1908). Lagu Ibu Pertiwi memiliki makna negeri yang kaya raya dengan tanah subur makmur, tetapi belum mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Uniknya, Ibu Pertiwi tidak hanya terdapat dalam lagu-lagu Indonesia, tetapi juga Malaysia. Di Malaysia, Ibu Pertiwi terdapat dalam lagu kebangsaan Sarawak yang berjudul, “Ibu Pertiwiku”. Untuk maknanya kurang lebih sama dengan makna Ibu Pertiwi di Indonesia, yaitu tanah air.

Begitulah telaah singkat mengenai asal usul istilah Ibu pertiwi. Selamat Hari Ibu untuk seluruh ibu di Indonesia. Semoga semakin kuat seperti Ibu Pertiwi.

Baca juga: Analogi Kehidupan dari Segelas Kopi

Penulis: Ichwan Fadhly