Panca In-dera

Panca In-dera Para penghibur yang pura-pura berbahagia, dimohon berdiri untuk membacakan naskah prok-keprok panca indera. Ikuti setelah saya. …Panca Indera Satu, sepasang mata digunakan menahan duka Dua, bibir merona dengan…

Independen

Independen Aku tak boleh berharap pada siapapunYa sayang, kamu benar.termasuk pada angin yang menyapu debudepan rumah tak berpenghuniatau rintik hujan membasahihamparan jabang nasi?Ya sayang, begitu juga dengan itu.dan duri yang…

sajak-sajak daun gugur

sajak-sajak daun gugur /1/hanya sajak di Pagi hari ini menu yang bisa aku hidangkan untukmudengan secangkir doa-doakarena memang kusadari tubuhku tak mampu menghangatkan,jangankan itu, jemari pun tak pernah berucaptapi coba…

HUJAN

HUJAN k          d          a          i           d          d e          a          k          s           a          a p          n          u          y          r           n a                                  r           i           d          l           l           a                      t a          a          a         …

Penonton

Penonton apa jadinya bila kinikita terlempar jadi penontondi mana-mana menyaksimanusia dan ciptaannyabertarung bertahan hiduptidak ada darah tidak ada mayattapi kematian terasapada gema jejak kaki dan jerit manusiayang tak jelas tuju…

Pada Puisi

Pada Puisi menghitung usiamembaca ucapankuyang bisudalam kesunyian iniseribu guci air matatelah kupecahkantapi, aku masih ragudiri ini kuhadapkanPadamu Tuhanpuisi dari segala puisimasih pantaskah aku berkatasajadahku penuh noda dosadoa-doaku penuh nanahdari lukaku…

Hati, Kau Kubuang Saja

    AKU menutup telinga. Memejamkan mataku erat. Bukannya takut. Aku hanya merasa bosan mendengar teriakan dan suara benda jatuh. Percayalah itu adalah makanan sehari-hariku sepanjang aku mampu belajar mengingat.     “Kamu…

KISI-KISI KASUS

KISI-KISI KASUSAlfaza Metini ada yang membunuh tegang sebentar pelan-pelan jangan tegang sebentar coba cari tahu jangan ke dalam pergi keluar pelan-pelan sebentar ada yang datang siapa sebentar ada yang datang…

Kematian Batu-batu

Puisi Rendi. A Rahman Kematian Batu-batu Kau akan melihat bongkahan-bongkahan batu marmerSebagai daging atau isi dari perut yang terkoyakMendengar deru bulldozer  dan denting pacul tambangSebagai teriakan-teriakan kesakitan Sebab di siniDari…