MENYEDIHKAN! KAMPUS UPI BERSICEPAT MENUNTUT PEMBAYARAN UKT DITENGAH PANDEMI YANG BELUM MEREDA

Rabu (20/05) Masyarakat UPI ramai sekali memperbincangkan pembayaran UKT semester genap. Sampai detik ini, tercatat sebanyak 5000 #MahasiswaUPITolakBayarUKT meramaikan halaman beranda Twitter. Hal itu terjadi setelah mahasiswa UPI menerima Surat Edaran Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 030 Tahun 2020 Tentang Pembayaran UKT/BPP serta Pengisian IRS dan Perwalian Daring Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021 bagi Mahasiswa Universita Pendidikan Indonesia Angkatan 2020/2021 dan Sebelumnya. Surat tersebut beredar ketika keadaan masyarakat masih dihebohkan dengan Pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir. Hal itu tentunya mengundang polemik mahasiswa dalam menyikapi kebijakan yang dihadirkan oleh birokrasi kampus UPI.

Pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh bagian di Indonesia, tidak memandang kaya atau miskin. Hampir seluruh kalangan masyarakat merasakan dampak dari wabah tersebut. Pandemi tersebut sudah berhasil menguras ekonomi negara, bahkan kesehatan pun terancam karena kegelisahan, dan kecemasan masih dirasakan oleh masyarakat. Namum, di tengah ekonomi yang sedang memburuk, bukannya memberikan keringanan, namun UPI dengan tanpa merasa belas kasihan mengedarkan surat yang berisi perintah untuk segera membayar UKT semester yang akan datang. Padahal, semester genap pun belum berakhir. Bahkan mahasiswa UPI sedang disibukkan dengan Ulangan Akhir Semester Genap.

Kenapa begitu buru-buru sekali? Apakah ada yang sedang dikejar? Apa yang dikejar? Kok bisa-bisanya para leluhur-leluhur kampus mengeluarkan kebijakan tersebut di tengah Pandemi yang belum berakhir. Tidakkah terpikirkan nasib orang tua dari mahasiswa yang sedang terkena PHK karena perusahaannya sedang membatasi karyawan? Kita tahu, dan kita semua sudah pasti merasakan dampak dari Pandemi ini. Sudah sepatutnya, pihak kampus juga mengerti dengan keadaan ekonomi yang sedang dirasakan oleh para mahasiswa sekarang ini.

Baca juga: Mengenal Al-Wahan: Penyakit Hati yang Perlu Diwaspadai melalui Kajian Penambah Iman

Lucunya, ketika #MahasiswaUPITolakBayarUKT memenuhi beranda Twitter yang menjadi tagar trending 1 di Twitter, pihak UPI pun langsung menenagkan para mahasiswanya dengan mencairkan dana subsidi bulanan untuk penunjang kuliah. Selama pandemi, KBM di UPI pun dilaksanakan secara daring. Sehingga, mahasiswa memerlukan dana untuk tetap mengikuti KBM perkuliahan. Mahasiswa merasa kompensasi yang diberikan masih belum sebanding dengan UKT yang tela dibayarkan. UKT yang seharusnya digunakan untuk penggunaan fasilitas, dana praktikum, kegiatan mahasiswa, namun hanya digunakan selama 2 bulan saja. Selebihnya, mahasiswa melaksanakan perkuliahan secara daring. Apakah hal itu merupakan konspirasi semata saja?

Perlu diketahui, informasi yang terdapat dalam surat edaran tersebut mampu mematahkan semangat orang-orang yang sedang merajut mimpinya, orang-orang yang bersusah payah untuk tetap bisa duduk di bangku kuliah. Mahasiswa yang mengandalkan uang orang tuanya, namun sekarang orang tuanya di PHK. Mahasiswa yang hanya mengandalkan kerja paruh waktunya, namun sekarang dia sendiri terkena PHK oleh tempat ia bekerja. Mahasiswa yang ditunda dalam mendapatkan beasiswa yang pemerintah janjikan, karena sekarang pemerintah sedang disibukkan dengan pandemi ini. Mahasiswa-mahasiswa itu sedang memperjuangkan mimpinya. Namun, setelah melihat kebijakan yang dikeluarkan oleh kampus, akankah mimpi itu masih layak untuk diperjuangkan? Apakah diri mereka masih sanggup berhadapan dengan kebijakan yang semakin “gila”? Sungguh benar rasanya, untuk mendapatkan pendidikan itu bukan perkara yang mudah. Uang menjadi tolak ukur masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Akankah pendidikan di masa kolonial kembali terjadi? Jika iya, menyedihkan sekali ya, melihat anak bangsa yang kesulitan mengenyam pendidikan karena kebijakan yang dibuat oleh bangsanya sendiri.

Jika sudah seperti ini, solusi apa yang ditawarkan oleh kampus? Jalan satu-satunya yang mungkin akan banyak dipilih mahasiswa adalah mengambil cuti. Rasa takut pun kemudian hadir. Rasa takut untuk mengambil cuti akademik, lalu mahasiswa pun harus rela untuk menenggelamkan mimpinya sementara.

Kita semua bosan, kita semua dirugikan, kita semua kecewa, dan kita semua merasakan.

Semoga semua cepat mereda.

#UKTterserahUPI

#MahasiswaUPITolakBayarUKT

Baca juga: #MahasiswaUPITolakBayarUKT Trending Twitter di Indonesia, Apa yang Terjadi?

Penulis: Riska Mutiara Dewi