Penguatan Literasi Digital bagi Guru SD dalam Meningkatkan Kemampuan Pedagogik dan Kinerja Guru

Pada Senin (08/07/2024) hingga Rabu (10/07/2024), Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Pagerageung dan MGMP Guru SD Wilayah Pagerageung untuk melaksanakan seminar dan workshop dalam rangka implementasi pengabdian kepada masyarakat.

Inisiasi kerja sama Disdik dan MGMP Guru SD merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diketuai Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd., dengan mengambil judul “Penguatan Literasi Digital dalam Meningkatkan Kemampuan Pedagogik dan Kinerja bagi Guru-Guru SD di Kabupaten Tasikmalaya”. 

A group of people posing for a photo

Description automatically generated
Dokumentasi Kegiatan Seminar dan Workshop pada 8 Juli 2024. (Foto: Tim PPM)

Kegiatan pematerian dipandu oleh Dian Sudiana, S.Pd., selaku moderator. Pematerian yang dilaksanakan pada PPM ini terdiri dari tiga narasumber, yaitu (1) Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih; (2) Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd.; dan (3) Prof. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. 

PENTINGNYA LITERASI BACA TULIS

Narasumber pertama adalah Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI, Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih memaparkan pentingnya literasi baca tulis di era digital. Literasi baca tulis merupakan pondasi penting dalam perkembangan individu dan masyarakat sehingga di era digital saat ini kemampuan membaca dan menulis semakin vital dalam mengakses informasi, berkomunikasi, dan mengembangkan diri. 

A person in a headscarf holding a microphone

Description automatically generated
Penyampaian materi oleh Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. pada 8 Juli 2024. (Foto: Tim PPM)

Kemampuan literasi baca tulis harus dipelajari oleh berbagai lapisan masyarakat karena dapat menghadapi beberapa tantangan dan hambatan literasi baca tulis dalam platform digital. Beberapa tantangan dan hambatan dalam literasi baca tulis muncul di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kurangnya akses, minat baca rendah, hingga kurangnya metode pembelajaran yang efektif. 

Keluarga dan sekolah memiliki peran penting dalam membangun literasi baca tulis anak sejak dini untuk memberikan contoh positif dan menciptakan lingkungan yang mendukung sehingga dapat mendorong anak untuk mencintai kegiatan membaca dan menulis. Penerapan strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif dapat memotivasi siswa untuk gemar membaca dan menulis.

Strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, yaitu:

  1. Guru dapat memilih materi bacaan yang relevan, menarik, dan sesuai tingkat perkembangan siswa;
  2. Pengembangan perpustakaan;
  3. Metode pembelajaran yang menarik; dan 
  4. Program literasi yang kreatif. 

Strategi tersebut perlu diterapkan dalam pembelajaran karena dapat mendukung pengembangan diri siswa dalam literasi baca tulis melalui membaca dan menulis sehingga individu dapat memperoleh pengetahuan, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan mengembangkan kreativitas. 

PENGUATAN LITERASI DIGITAL

Sejalan dengan yang dikatakan oleh narasumber pertama yakni Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd., narasumber kedua yakni Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd memaparkan penguatan literasi digital dalam pendidikan. Literasi digital meliputi kemampuan untuk mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menciptakan informasi digital secara kreatif, kolaborasi, efektif, bertanggung jawab, dan kritis.

Penyampaian materi oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. pada 8 Juli 2024. (Foto: Tim PPM)

Tantangan dan hambatan tersebut dapat diatasi apabila guru dapat berperan dengan baik. Guru berperan penting dalam mendorong dan memfasilitasi pengembangan literasi digital siswa sehingga guru harus memahami konsep literasi digital dan bagaimana mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran secara sistematis dan terstruktur, mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah. Integrasi literasi digital ini dapat dilakukan dengan melalui pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang berbasis teknologi, mengintegrasikan materi digital dalam mata pelajaran, dan mengembangkan instrumen penilaian yang mengukur kemampuan digital siswa. 

Pengembangan kompetensi literasi digital siswa dapat dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan, seperti pelatihan, workshop, dan lomba sehingga kemampuan akses, pemahaman dan evaluasi, kreativitas dan ekspresi, serta komunikasi dan kolaborasi dapat meningkat. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran diperlukan untuk menjadi alat yang ampuh dalam peningkatan kualitas dan efektivitas pembelajaran. Dewasa ini, guru dapat memanfaatkan teknologi virtual reality, augmented reality, dan artificial intelligence untuk meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan kualitas pembelajaran. 

Baca Juga: Demokrasi Membiarkan Sosok Inkompeten Berkuasa

PLATFORM DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN

Narasumber ketiga, Prof. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. memaparkan pengenalan beberapa platform digital yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Alat dan platform digital dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran karena menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam dunia bisnis. 

Workshop oleh Prof. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. pada 8 Juli 2024. (Foto: Tim PPM)

Pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  1. Platform digital dapat meningkatkan produktivitas;
  2. Platform digital memungkinkan untuk bekerja sama (kolaborasi); dan
  3. Efisiensi biaya karena pemanfaatan teknologi ini dapat mengurangi penggunaan kertas dan otomatisasi proses, alat digital dapat menghemat biaya operasional. 

Selain itu, perkembangan teknologi saat ini dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bahan ajar. Beberapa platform digital yang dapat digunakan, yaitu:

  1. Canva;
  2. Quizizz;
  3. Kahoot;
  4. Padlet,
  5. Mentimeter; dan
  6. Kecerdasan buatan (AI). 
WORKSHOP DI WHATSAPP GROUP

Selanjutnya, pada hari kedua (08/07/2024) dan ketiga (10/07/2024) dilaksanakan workshop dengan pembagian tugas kelompok. Pelaksanaan workshop dilaksanakan secara daring melalui WhatsApp Group.

Contoh Hasil Pengerjaan Tugas Workshop. (Foto: Tim PPM)

Peserta diberi tugas untuk membuat bahan ajar dan evaluasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Hasil pengerjaan tugas workshop dikumpulkan pada tautan yang diberikan panitia. Dari hasil pengerjaan dapat dilihat bahwa literasi digital sudah muncul dalam langkah mengamati, mengolah informasi, mengolaborasikan, dan membuat konten pembelajaran.

Penulis: Elvi Zurviana
Editor: Laksita Gati Widadi

Baca Juga: SIAP KULIAH? SIMAK 6 HAL YANG HARUS MABA PERSIAPKAN!