Salam Demokrasi!
“Patah tongkat merangkak” bisa menjadi stereotipe bagi pergerakan UKM ini. Unit Kajian Studi Kemasyarakatan (UKSK) UPI dikenal sebagai UKM kajian dan praktikular yang berusaha menjadi penghubung suara massa. Pergerakannya tidak tendensius, didasarkan pada pola pikir yang konservatif serta analisis sosial sehingga bergerak dengan persiapan dan pengetahuan.
Kita adalah massa dan harus berjuang untuk massa. Sistem kerja kolektif akan membangun sebuah regulasi dan pergerakan yang bagus dalam organisasi. UKSK memiliki cara sendiri dalam pembinaan anggota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang dimiliki.
Bulan Januari tahun 2023 lalu, UKSK telah melaksanakan Pendidikan Tahap 1 (PT 1) di Majalaya, Jawa Barat yang diikuti oleh 15 peserta. Selanjutnya, diadakan kembali Pendidikan Tahap 1 (PT 1) susulan yang dimulai dari hari Jumat (2/6) di Sekretariat Bersama, Kampung PKM, UPI Bumi Siliwangi. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari itu diikuti oleh 7 peserta calon anggota UKSK.
Alwidya Syah selaku Ketua UKSK menyatakan “PT 1 susulan bertujuan untuk menambah tenaga atau SDM dalam pergerakan UKSK dan memberi kesempatan bagi teman-teman yang belum berkesempatan mendaftar menjadi anggota UKSK pada PT 1 Januari kemarin serta melatih teman-teman PT 1 sebelumnya untuk menjadi panitia agar memahami cara kerja kegiatan UKSK dan meningkatkan kualitas teman-teman PT dengan menjadi pemateri ”.
Baca juga : MBKM: Memperpanjang Umur Kapitalisme di Ranah Pendidikan
Rangkaian materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut adalah pengantar filsafat, ekonomi politik, sistem pendidikan nasional, analisis sosial, pengorganisasian massa, dan ke-UKSK-an. Pematerian tersebut disampaikan oleh anggota UKSK yang sebelumnya telah mengikuti Pendidikan Tahap 2 dan anggota Pendidikan Tahap 1 untuk lebih memahami materi yang sudah diberikan. Disela pematerian, peserta diberikan ice breaking untuk memecah kejenuhan dan ketidakfokusan. Materi yang diberikan kepada peserta PT merupakan bekal yang digunakan untuk melakukan analisis dan membaca kondisi rakyat saat ini. Kemiskinan yang sistemik, pendidikan mahal, dan upah buruh yang murah. Hal tersebut merupakan beberapa kewajiban UKSK dan seluruh rakyat untuk mengkaji dan menentukan sikap dalam mencapai perubahannya.
“Kegiatannya seru, setelah mengikuti kegiatan ini, saya lebih paham mengenai pergerakan membela hak-hak rakyat, saya berkeinginan untuk melanjutkan pembelajaran saya di UKSK agar bisa mengimplementasikan dalam hidup saya sehingga dapat membantu orang lain. Saya berharap PT ini akan terus ada dan berlanjut untuk menjaga pemikiran kita agar selalu mewujudkan demokrasi nasional,” ujar Aldi Faisal Akbar mahasiswa Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UPI yang merupakan anggota PT 1 susulan menyampaikan kesan, pesan, dan harapannya usai bergiat di UKSK.
UKSK bukan UKM yang hanya fokus pada kegiatan anggota saja. Akan tetapi, UKSK memberi ruang bagi anggota untuk belajar dan berusaha bergerak untuk membantu massa. Demokrasi nasional adalah prinsip yang diyakini UKSK dalam menjalankan kewajiban sebagai massa yang harus belajar dan berjuang untuk massa.
Penulis: Diah Wulandari Ayu
Editor: Laksita Gati Widadi
Baca juga : MBKM: Memperpanjang Umur Kapitalisme di Ranah Pendidikan