Kemdikbud melalui program Kampus Merdeka Belajar meluncurkan kegiatan peningkatan literasi dengan bertemakan Safari Sastra yang dilaksanakan oleh 7 kampus di Indonesia. Bertepatan hari Rabu, 08/06/2022, Departement Bahasa dan Sastra Indonesia mendapatkan haknya untuk menggelar diskusi yang berjudul “Kuliah dan Diskusi Sastra Bersama Satrawan” sebagai salah satu rangkaian Safari Sastra, bertempat di auditorium FPBS UPI. Kegiatan yang dihadiri oleh 2 penyair Yudhistira ANM Massardi dan Acep Zamzam Noor sebagai narasumber, dan dihadiri oleh mahasiswa serta masyarakat umum ini dibuka oleh Yulianeta selaku wakil dekan bidang akademik FPBS UPI.
Kegiatan ini berlanjut dengan sambutan sekaligus pembacaan puisi oleh salah satu pernyair, yaitu Yudhistira ANM Massardi yang berbicara bahwasannya program ini sebagai upaya dalam peningkatan literasi di Indonesia “kita bangsa yang malas dalam membaca dan menulis,” ujar Yudhistira, setelah itu pembacaan puisi dari berbagai buku yang ia terbitkan, salah satu puisi yang ia baca berjudul “Biarin!”.
Setelah itu, penampilan musikalisasi puisi karya Yudhistira ANM Massardi dan Acep Zamzam Noor yang dibawakan oleh penggiat sastra dari Tasikmalaya dengan pembawaan penuh kekhidmatan yang membuat kita terhanyut. Dilanjut oleh sambutan juga pembacaan puisi oleh Acep Zamzam Noor. Tak lupa juga penampilan dari Madepdik Satrasia dan UKM ASAS UPI.
Tidak hanya berisikan penampilan saja, acara ini juga dilanjut dengan diskusi bagaimana proses kreatif juga hal yang bersifat tips and trick dalam menulis menurut kedua penyair tersebut. Pada sesi diskusi salah satu audiens bertanya mengenai bagaimana jika kita mendapat deadlock saat menulis? Yudhistira menjawab dengan simple ya jika mendapatkan deadlock baca saja buku-buku puisi atau apapun itu sebanyak-banyaknya nanti akan lahir semangat menulis kembali. Setelah itu acara ini ditutup dengan sesi foto bersama.
Sesuai tujuan kegiatan ini, yaitu meningkatkan literasi semoga saja hal itu bisa tercapai sesuai dengan perkataan Acep Zamzam Noor “untuk literasi sekarang itu sudah mulai ramai, tapi hanya belum sampai pada sasaran dan bukan hanya kegiatan ceremonial, juga tepat pada sasaran,” ujarnya. Seperti apa yang diucapkan Acep Zamzam Noor kegiatan-kegiatan seperti ini bukanlah menjadi ajang ceremonial saja, tetapi menjadi gerbang pembuka untuk kegiatan literasi kedepannya khususnya di UPI tersendiri.
Baca juga: Melihat Ajuan Bakal Calon Hima Satrasia 2022 Bersikap Melalui Debat Menuju Muma 2022
Penulis: Moch Zerry Natansyah
Editor: Neni Dwi A. dan Abdul Azis Zulfikar Karim