Ngobrolin The Stranger Bareng Mizan dan Literasa: Pengalaman Belajar Filsafat Sastra

Sekarang ini, manusia modern dihadapkan dengan kehidupan yang idealis dan instan. Segala hal di dunia, baik ataupun buruk bisa langsung didapatkan tanpa adanya proses berpikir di dalamnya. Mizan dan Literasa bekerja sama untuk membedah salah satu karya sastra legendaris abad ke-20 yang memiliki pengaruh terhadap kehidupan manusia modern saat ini.

Acara bedah buku yang diselenggarakan oleh Penerbit Mizan dan Literasa bertemakan “Ngobrolin The Stranger” yang dilaksanakan pada hari Jumat (16/6), bertempat di Ruang Tengah Mizan, Jalan Cinambo no. 135, Bandung. Acara ini menghadirkan 3 pengulas sekaligus, yaitu Fardiaz Siti Aisyah dari Literasa, Zulfa Nasrulloh yang merupakan founder dari Majalaya.id, dan Ilham Miftahuddin selaku editor novel “The Stranger” yang diterbitkan oleh Mizan.

Diskusi buku ini membedah novel “The Stranger” karya Albert Camus, seorang filsuf, penulis, dan jurnalis asal Perancis yang berhasil memperoleh penghargaan Nobel pada tahun 1957. “The Stranger” menjadi salah satu novel penting di dunia, karena secara historis novel ini selalu menempati peringkat ke-1 dalam rating 100 buku paling berkesan pada abad ke-20 versi Le Monde. Novel ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan menjadi salah satu karya yang dipilih Mizan untuk diterbitkan karena isu dalam novel ini sangat relate dengan kehidupan masyarakat modern sebagai potret keadaan manusia dalam menjalani kehidupan yang absurd.

Diskusi buku berjalan dengan lancar dan dinamis, peserta diskusi begitu antusias untuk membahas hal-hal absurd yang terdapat dalam novel tersebut. Albert Camus mengajak pembaca untuk mempertanyakan hal-hal yang terjadi dalam hidup, tidak fanatik terhadap satu makna, namun berpikir untuk menemukan makna lain sehingga hidup tetap layak untuk dijalani.

Berdasarkan pengalaman dari ketiga pengulas, buku ini menjadi bacaan yang penting bagi masyarakat modern karena secara implisit menyampaikan bagaimana manusia harus siap dengan segala hal yang bisa saja terjadi dalam kehidupan. Buku ini bisa membuat pembacanya bertanya-tanya terhadap setiap plot yang dihadirkan dalam novel dan memberikan peluang untuk memaknai sesuatu berdasarkan apa yang mereka dapat bukan apa yang mereka ketahui berdasarkan kebenaran atau kesalahan yang sudah ada. Jika ingin melatih berpikir kritis dan merefleksikan diri dalam menjalani kehidupan yang absurd, buku ini pilihan tepat untuk dibaca.

Baca juga: Sehidup Semati, Romantis yang Berujung Tragis

Penulis : Diah Wulandari
Editor : Salsabila Izzati Alia