Raih Harapan 1 Duta Bahasa Jawa Barat, Rohmat dan Riska: Siapapun Bisa Jadi Duta Bahasa!

Rohmat Hidayat dan Riska Mutiara baru saja memenangkan Juara Harapan 1 di ajang Duta Bahasa Jawa Barat 2023 pada tanggal 21 Juni 2023. Rohmat Hidayat merupakan seorang mahasiswa semester 4 dari Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, sementara Riska Mutiara adalah seorang alumni dari Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2018. Keduanya turut serta dalam kompetisi Duta Bahasa Jawa Barat 2023.

Terdapat 255 peserta dari berbagai universitas di Jawa Barat yang mengikuti ajang Duta Bahasa Jawa Barat tahun ini. Bukan hal yang mudah untuk meraih kejuaraan di ajang tersebut. Para kontestan harus mengikuti rangkaian seleksi panjang yang menguras tenaga, baik fisik maupun batin. Selaras dengan itu, Rohmat dan Riska harus melakukan masa karantina dan pembekalan terlebih dahulu. Saat itulah Rohmat dan Riska pertama kali bertemu dan menjadi sumber inspirasi bagi masing-masing. 

Setelah masa karantina dan pembekalan, keduanya harus melakukan berbagai proses seleksi. Mulai dari tes kemampuan bahasa Inggris, menulis esai dengan tiga bahasa dalam waktu 30 menit, dan wawancara krida yang mana setiap peserta harus mepresentasikan program-program yang akan mereka buat dan laksanakan sebagai Duta Bahasa Jawa Barat. Setelah berhasil melewati rangkaian seleksi tersebut, keduanya pun berhasil lolos ke-100 besar. 

Pada hari Kamis, 22 Juni 2023, Literat telah melakukan wawancara kepada Rohmat dan Riska terkait keikutsertaan dalam ajang Duta Bahasa Jawa Barat 2023. Rohmat mengungkapkan alasannya mengikuti ajang Duta Bahasa Jawa Barat adalah keinginannya sejak tahun 2022. Namun, Rohmat meniatkan untuk daftar pada tahun 2023 dengan tujuan untuk mematangkan kemampuannya dalam bidang bahasa terlebih dahulu. 

Berbeda dengan Rohmat, Riska mengungkapkan alasannya mengikuti kompetisi tersebut merupakan keinginannya  untuk menjadi bagian dari komunitas duta bahasa. Menurut Riska, ikatan Duta Bahasa Jawa Barat adalah tempat untuk orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap bahasa. Hal ini sangat erat hubungannya dengan latar belakang Riska sebagai mahasiswa bahasa. Riska sebelumnya pernah mengikuti program Duta Bahasa Jawa Barat empat tahun lalu, pada tahun 2018 ketika dirinya masih berstatus mahasiswa baru. Namun, karena kurangnya informasi, pengetahuan, dan pengalaman, ia hanya berhasil mencapai 100 besar. Pada bulan April 2023, Riska memutuskan untuk mendaftar kembali program Duta Bahasa Jawa Barat.

Ajang Duta Bahasa Jawa Barat memberikan pengalaman dan pembelajaran tersendiri bagi Rohmat dan Riska. Di mata Riska, kegagalan yang ia pernah alami menjadi pelajaran paling berharga. Dalam wawancaranya bersama Literat, Riska mengatakan kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi kegagalan itu dapat menjadi batu loncatan untuk belajar lebih banyak, berkenalan dengan orang-orang hebat, sebelum akhirnya berhasil menjadi Duta Bahasa Jawa Barat tahun ini. 

Baca juga : Tambah Tenaga Perjuangan Massa Baru, UKSK laksanakan PT 1 Susulan

Rohmat juga membagikan ceritanya, ia mengatakan cerita paling berkesan adalah saat ia dihadapkan pada situasi tidak terduga. Di mana pada setiap situasi itu, Rohmat dituntut untuk melawan ketakutan dan kelemahannya sendiri. “ini tuh kelemahan saya, tapi dituntut untuk percaya diri dan yakin” ujar Rohmat. Dari pengalaman tersebut, Rohmat meyakini bahwa kelemahan yang ia miliki justru bisa menjadi kekuatan baru untuk dirinya.

Setelah meraih titel dan prestasi sebagai duta bahasa, target yang akan selanjutnya dijalankan oleh Riska dan Rohmat adalah menjalankan program kerja di ikatan Duta Bahasa Jawa Barat tahun ini. Namun, untuk sekarang mereka akan berfokus untuk mengoptimalisasi media sosial untuk mensosialisasikan isu kebahasaan, serta menggunakan media sosial sebagai tempat yang positif dan edukatif. Sebab bagi Riska, penggunaan media sosia yang baik adalah ketika kita dapat menerima, menggunakan, dan memberikan informasi yang berguna melalui media sosial. 

Tidak lupa, Rohmat dan Riska berpesan kepada mahasiswa lain untuk mensosialisasikan isu-isu kebahasaan dengan mengoptimalkan media sosial. Sebab menurut mereka, dengan adanya konten-konten kebahasaan yang menarik di media sosial tidak hanya bisa menarik minat penutur asli, namun juga dari warga dunia. Sehingga bahasa, khususnya bahasa Indonesia, tidak hanya terlestarikan, tapi juga bisa berlayar ke berbagai masyarakat dunia. 

Di akhir wawancara, Rohmat dan Riska memberikan pesan dan motivasi kepada calon-calon Duta Bahasa Jawa Barat yang ingin mengikuti jejak langkah mereka. Mereka mengungkapkan bahwa ajang Duta Bahasa Jawa Barat adalah ajang yang bergengsi dan bermoral, sehingga sangat disayangkan jika kesempatan ini lewat begitu saja. Terutama bagi mereka yang memiliki kepedulian terhadap bahasa. “Bahasa juga kan sifatnya universal, bisa dilakukan oleh siapa saja tidak hanya oleh orang-orang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia,” ujar Riska. 

Dengan meraih gelar Juara Harapan 1, Rohmat dan Riska telah membuktikan kompetensi dan dedikasi mereka sebagai duta bahasa. Prestasi ini menjadi pengakuan atas kerja keras mereka dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan bahasa di Jawa Barat.

Penulis: Dea Rahmat
Editor: Laksita Gati Widadi

Baca juga : Tambah Tenaga Perjuangan Massa Baru, UKSK laksanakan PT 1 Susulan