ISBI Gelar Pentas Tari Kontemporer EQUILIBRIUM “Paeh Hiji Hirup Hiji” Malam Ini

Keseimbangan bukan akhir, ia adalah pergulatan yang terus berlangsung. 

Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) akan menggelar pentas tari kontemporer bertajuk EQUILIBRIUM: Paeh Hiji Hirup Hiji di Teater Kebun ISBI, Kota Bandung pada Jumat, 3 Oktober 2025, pukul 18.30. Pementasan ini digelar dalam rangka ujian akhir mahasiswa ISBI, khusus untuk pementasan ini disajikan gratis kepada masyarakat umum. 

Dikoreograferi mahasiswi Seni Tari tingkat akhir, Angeline Azhar, pentas tari ini mengangkat falsafah paeh hiji-hirup hiji dalam tari jaipongan ke dalam tari kontemporer untuk menyampaikan arti keseimbangan. Angeline mengungkapkan falsafah dari kuda-kuda tari jaipong sangat berguna untuk memaknai arti keseimbang. 

“Konsep aku berangkat dari paeh hiji-hirup hiji yang ada pada jaipongan, ngomongin soal adeg-adeg tari jaipongan. Saling berlawanan, tapi bukan berarti saling bertentangan, tapi saling mengisi satu sama lain,” kata Angeline di Bandung, Kamis (2/10).

Paradoks adeg-adeg dalam tari jaipongan itu mewujud dalam tiap gerak tubuh dari 10 penari di atas panggung. Gerak-diam, hidup-mati, dan penonton-ditonton jadi pertunjukan yang menampilkan orkestrasi audio-visual yang transenden.

Dalam pentas ini juga, lanjut Angeline, penonton dilibatkan secara partisipatoris sebagai tubuh yang pasif untuk dihidupkan oleh para penari. Arti keseimbangan itu mewujud dalam adeg-adeg tari yang hidup menghidupkan yang pasif. 

Ketika Musik, Fesyen, dan Tari Bertemu

EQUILIBRIUM bukan hanya statement Angeline tentang keseimbangan, tetapi juga sebagai ruang bertemunya musik, fesyen, dan tari yang sama-sama melakukan eksperimen dalam mencari bentuknya. 

Diiringi oleh musisi perkusi Harry Koi, musik latar Equilibrium menyajikan suasana yang trans dan futuristik. Sementara urusan kostum, Bespoke Project meriasi para penari dengan desain kostum bertajuk Malfunction yang beberapa waktu lalu dipamerkan di JF 3 2025. 

Owner dan Desainer Bespoke Project, Jeremy Hartono, mengatakan bahwa pementasan ini jadi ruang baginya untuk memadukan denim dengan tarian jaipong yang another level

“Saya ingin mementaskan karya pentas yang dibalut dengan fesyen, tentunya di denim,” ungkap Jeremy. 

Pementasan ini turut melibatkan 9 penari di antaranya, Gatot Gunawan S.Sn, Farid Maulana Syahputra, Nugie Casya Agustin S.Sn, Indira Tamaya S.Fil, Nur Yasni Robiulsani, Dendi Ramdani S.Sn, Ikhwan Kamaludin S.Sn, Rezi Putra Supryatna, dan Aldini Dwi Rahma Maulud S.Sn

EQUILIBRIUM sebuah perjamuan tubuh, di mana gerak dan diam, hidup dan mati, saling merangkul dalam tarik ulur harmoni. 

Karya tari ini tak menyoal siapa yang kalah atau menang, melainkan merayakan keberadaan keduanya dalam satu tarikan napas kehidupan. Tubuh menjadi bahasa, ruang menjadi nadi, waktu menjadi siklus. 

Keseimbangan bukan akhir, ia adalah pergulatan yang terus berlangsung. 

ISBI Bandung menggelar pementasan tari kontemporer EQUILIBRIUM: Paeh Hiji Hirup Hiji di Teater Kebun, Jumat (3/10/2025). Gratis untuk umum, pentas ini hadirkan perpaduan tari jaipongan, musik perkusi, dan fesyen denim modern.

Penulis: Mohamad Fajar Ramadan

Editor: Nabilla Putri Nurafifah

Baca juga: Mengurai Miskonsepsi Patriarki dalam Islam: Peran dan Pendidikan Perempuan