Minggu (8/3), Bandung diramaikan oleh aksi massa. Aksi masa itu digagas oleh Kumpulan Wanoja Ngalawan (Kawan) dan Women’s March Bandung. Tema aksi tersebut adalah “Membangun Persatuan Perempuan Menghancurkan Opresi Sistematis”, massa aksi menyuarakan tuntutannya di mulai dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sampai ke Gedung Sate.
Pada pukul 8 pagi, massa aksi mulai berkumpul di Tugu Kubus ITB. Massa aksi membawa perangkat aksi yang telah dibuat pada kegiatan “Bikin Poster Aksi Barengan” pada hari sebelumnya. Garis besar yang dituliskan dalam perangkat aksi tersebut adalah menuntut kesetaraan terhadap perempuan dan penolakan penindasan kepada perempuan.
Sekitar pukul 10.30, massa aksi mulai memasuki kawasan Gedung Sate. Massa aksi yang terdiri dari berbagai kalangan mulai menyuarakan tuntutannya. Selain Kawan dan Women’s March, massa aksi juga terdiri dari kalangan individu dan juga organisasi lain seperti Serikat Buruh Militan (Sebumi) Bandung.
Ada 24 tuntutan yang dibawa oleh Kawan yang dituntut pada aksi tersebut. Tuntutan tersebut dimulai dari sektor pendidikan, buruh rentan dan pekerja formal, kesehatan holistik, agraria dan masyarakat adat, dan internasional. Beberapa tuntutan massa aksi antara lain: tolak Omnimbus Law, sahkan RUU PKS, tolak RUU Ketahanan Keluarga, pecat dosen/guru cabul dari sekolah/kampus, jamin hak maternitas buruh perempuan, hentikan pembangunan infrastuktur yang merampas tanah rakyat, tetapkan upah dasar universal, hapus ketimpangan upah berdasarkan gender, dan sebagainya.
Sekitar pukul 13.30 WIB, kegiatan aksi ditutup dengan kegiatan Joget Bareng. Setelah kegiatan tersebut, massa aksi membubarkan diri dengan kondusif. Aksi massa ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bulan Persatuan Perempuan. Rencananya pada bulan ini akan ada kegiatan seperti diskusi, dan nonton bareng. Info mengenai kegiatan ini dapat dilihat di Instagram @bulanpersatuanperempuan .
Baca juga: Menuju Hari Perempuan Sedunia: Membangun Jaringan Solidaritas Perempuan.