Selamat Beristirahat

Selamat Beristirahat:
kepada Pak Sapardi.

Hari telah kian larut untukmu, Pak
rasa-rasanya tempat tidur telah begitu merindukan tubuh lelahmu
menginginkan mata tuamu lelap
untuk waktu yang sampai kapan

Dunia masih kacau balau, Pak
sempat kukira akan meledak dalam ketidakberdayaan.
Hidup kian kejam
kematian entah bagaimana bagi kami
tetapi dari kata-katamu lahir sebuah zat yang diam-diam
menghangatkan hati kami yang dingin dan menyedihkan
dan kami tumbuh dengan mencintai kau yang “ingin mencintai dengan sederhana”

Hujan, api, abu, dan angin yang kau ringkas dalam kata dan karyamu
biarlah kini rebah dalam pangkuan putra-putrimu.
Beristirahatlah. Kau abadi, tak seperti waktu yang katamu fana.

(2020)

Baca juga: Semesta, Bumi, dan Pembunuh Kecil

Penulis: Desti Pratiwi