Sastra Cyber : Antara Peluang dan Ancaman

Sastra Cyber adalah bentuk karya sastra yang diproduksi dan disebarluaskan melalui media digital, seperti internet yang mencakup berbagai genre sastra, mulai dari puisi, cerpen, novel, hingga drama, yang disajikan dalam format digital dan dapat diakses melalui komputer, smartphone, atau perangkat elektronik lainnya.

Sastra cyber, sebagai manifestasi dari perkembangan teknologi digital, telah menghadirkan wajah baru dalam dunia sastra. Karya-karya sastra kini tak lagi terbatas pada bentuk fisik seperti buku, namun membuka jalan ke ranah digital melalui berbagai platform. Fenomena ini memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

ARGUMEN DALAM SASTRA CYBER

Argumen yang mendukung sastra cyber adalah aksebilitas yang luas. Hal ini memungkinan karya sastra diakses oleh siapa saja dan kapan saja melalui perangkat digital. Hal ini membuka peluang bagi banyak orang untuk menikmati sastra, tanpa terkendala oleh keterbatasan ekonomi. Selain itu juga, sastra cyber menawarkan ruang yang lebih luas bagi penulis untuk berekspresi sehingga memudahkan penulis untuk berinteraksi kepada para pembaca yang lebih dinamis, seperti komentar, rating, dan memungkinkan pembaca memberikan umpan balik langsung kepada penulis, serta berdiskusi dengan pembaca lainnya. 

Selain argumen yang mendukung sastra cyber, ada pula argumen yang menentang, seperti pelanggaran hak cipta. Pelanggaran hak cipta menjadi masalah yang sangat serius di dunia digital. Banyak karya sastra yang dipublikasikan secara ilegal di internet tanpa izin penulis. Hal ini membuat pembaca semakin bergantung pada teknologi. Selain itu, kualitas karya yang bervariasi. Kemudahan publikasi di dunia digital yang membuka peluang bagi siapa saja untuk mempublikasikan karya, tanpa melalui proses seleksi yang sangat ketat. Hal ini berpotensi menurunkan kualitas keseluruhan karya sastra yang beredar.  

Baca juga: RUU Penyiaran: Merdeka Untuk Siapa?

APAKAH PLATFORM-PLATFORM SASTRA DIGITAL MEMILIKI TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMFILTER KONTEN?

Sebetulnya, Pertanyaan mengenai pemfilteran konten pada platform sastra digital belum ada jawaban yang pasti. Setiap platform perlu mempertimbangkan dengan hati-hati antara nilai kebebasan berekspresi dan tanggung jawab untuk melindungi pengguna.

Sastra dalam dunia digital adalah fenomena yang kompleks dengan dampak positif dan negatif. Di satu sisi, hal tersebut membuka peluang baru bagi perkembangan sastra dan memperluas akses bagi pembaca. Di sisi lain juga menimbulkan sejumlah tantangan seperti pelanggaran hak cipta dan hilangnya sentuhan estetika.

Untuk memaksimalkan potensi sastra dalam dunia digital, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk penulis, penerbit, pembaca, dan pembuat kebijakan. Dengan demikian, sastra cyber dapat menjadi kekuatan yang positif dalam memajukan dunia literasi.

Penulis: Eky Rahmawati
Editor: Diana

Baca juga: Sastra dengan AU: Jadi AU Itu Genre Sastra Bukan, Sih?