Pernah nggak sih kamu ngerasain? Sedari kecil suka banget baca KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya). Lalu, diam-diam bermimpi, “Kapan ya, aku bisa nulis cerita sendiri dan dibaca banyak orang?” Kalau iya, you’re not alone! Banyak penulis keren berawal dari seorang pembaca setia, lalu pelan-pelan memberanikan diri untuk menulis. Awalnya mungkin hanya corat-coret di diary atau nulis cerpen iseng, akan tetapi, lama-lama imajinasi itu pun butuh tempat. Butuh media supaya ide, gagasan, dan pesannya bisa tersampaikan ke banyak orang. Nah, kabar baiknya, Gramedia memiliki program luar biasa untuk menghimpun karya tulismu agar dipublikasikan.
Gramedia Writing Project (GWP) merupakan sebuah platform kece yang cocok untuk kamu yang ingin mulai menulis dan membagikan karya. Dengan adanya GWP, kamu bahkan punya kesempatan untuk menjadi keluarga besar penulis Gramedia! Nah, supaya perjalanan menulis kamu semakin terarah dan penuh peluang, yuk simak tips lengkapnya di bawah ini!
Merintis Perjalanan Menulis: Dari Ide hingga Eksekusi
Memulai menulis tidak harus menjadi ahli terlebih dahulu. Kalau kamu memiliki ide cerita, sekecil apapun itu, jangan disimpan sendiri! Mulailah menulis dari apa yang kamu suka. Entah itu cerita yang berkaitan dengan genre fantasi, romansa, ataupun thriller. Dengan mencintai genre yang kamu tulis, kamu akan lebih semangat untuk mengembangkan ide-ide liar di kepala. Untuk itu, ada dua cara yang bisa kamu pilih untuk mengembangkan cerita, yaitu plot-driven yang fokus ke alur penuh kejutan atau character-driven yang mendalami perjalanan emosional karakter. Hal yang terpenting adalah tiga bab pertamamu harus berkesan! Sebab, dari tiga bab itulah editor biasanya menentukan apakah akan lanjut membaca atau langsung melempar naskahmu ke tong sampah.
Perlu diingat juga, dalam perjalanan menulis, kamu perlu melakukan riset kecil-kecilan atau yang disebut dengan art-based research (ABR). Riset ini penting untuk memperdalam cerita, karena latar yang kuat akan membuat alur dan tokoh dalam ceritamu terasa lebih hidup. Oleh karena itu, hasil data yang diperoleh dari riset ini perlu diolah dan dicocokkan dengan cerita yang ingin dibangun. Proses ini memakan waktu yang cukup lama dan terkadang penulis mengalami stuck atau yang dikenal dengan istilah writer’s block. Namun, writer’s block merupakan hal yang wajar. Solusinya? Jangan panik. Kadang, mengambil jeda sejenak justru bisa membuka pintu inspirasi baru. Buatlah jurnal ide, menulis iseng hal-hal kecil, atau jalan-jalan sebentar sambil bawa notes kecil—apapun itu, asal kamu tetap dekat dengan dunia menulis.
Baca juga: Alegori Penyalahgunaan Kekuasaan dalam Novel “Animal Farm” Karya George Orwell
Melanjutkan Perjalanan Menulis: Membangun Personal Branding dan Mengenal Proses Kurasi Karya Tulis
Selain itu, dunia sekarang juga menuntut penulis untuk aktif membangun personal branding. Jadi, gunakan media sosialmu untuk membagikan proses kreatif, kutipan favorit dari ceritamu, atau sekadar cerita perjalanan menulis. Dengan begitu, kamu bukan hanya membangun karya, tetapi juga membangun diri sebagai seorang penulis. Fun fact-nya, beberapa editor bahkan suka mengecek akun media sosialmu saat proses kurasi naskah, lho.
“Kami juga biasanya mengecek akun sosial media penulis yang naskahnya masuk ke kami. Karena kami butuh itu untuk data dan sebagai bahan acuan selama proses seleksi,” sahut Wienny Siska, selaku tim editor dari Gramedia Publisher.
Dalam kesempatannya, Kak Wienny juga mengatakan bahwa ada beberapa genre yang biasanya mudah lolos dalam proses kurasi, di antaranya novel bergenre romansa dan fiksi. Hal tersebut dikarenakan tingginya minat dari para pembaca. Sementara itu, karya tulis seperti antologi puisi sedikit sulit untuk tembus, karena rendahnya peminat dan sulitnya menemukan value tulisan yang benar-benar bagus. Namun, jangan berkecil hati, yaa… Untuk kamu yang senang menulis puisi, justru tandanya kamu memiliki standar kebahasaan yang tinggi. Nah, berikut ini ada informasi tentang program yang bisa kamu ikuti supaya karya terbaikmu terpampang di rak Best Seller toko buku Gramedia!
Baca juga: Memulai Karir: Pentingnya Membangun Kepercayaan Diri dengan Public Speaking
Gramedia Writing Project: Wadah untuk Membagikan Karya
Kalau sudah siap berbagi karya ke dunia, kamu bisa banget bergabung di Gramedia Writing Project (GWP)! GWP adalah platform resmi dari Gramedia yang memudahkan siapa saja untuk memublikasikan karya tulisannya. Selain itu, kamu juga bisa membaca hasil karya anggota GWP lain dan memberikan apresiasi dalam bentuk like maupun komentar. Caranya simpel, cukup daftar di situs gwp.id, tulis ceritamu bab demi bab, terbitkan, dan bagikan ke teman-temanmu! Semakin banyak pembaca dan dukungan yang kamu dapatkan, semakin besar pula peluang karyamu dipantau dan dipertimbangkan oleh Gramedia untuk diterbitkan.
Menariknya, dengan menjadi anggota GWP, kamu akan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan informasi serta peluang mengikuti writing competitions yang menyediakan berbagai jenis lomba menulis. Ini dapat menjadi pintu masuk ke dalam dunia penulis profesional. Selain itu, ada juga workshop yang bisa membuka wawasan baru tentang dunia kepenulisan. Aku rasa ini cocok sekali untuk kamu yang ingin lebih serius mengasah kemampuan.
Baca juga: 3 Situs Menulis yang Bisa Bikin Kamu Dapat Cuan!
The Writer’s Show: Pendampingan Menulis Intensif oleh Editor Profesional
GWP sendiri juga memiliki program spesial bernama The Writer’s Show (TWS). TWS adalah program satu tahun penuh pendampingan menulis intensif bersama para editor profesional. Di sini, kamu akan belajar memperkuat karakter, membangun alur cerita yang padat, menguasai teknik ABR, hingga mempersiapkan naskah yang siap diterbitkan. Namun, naskahmu akan melalui dahulu proses kurasi yang ketat. Untuk itu, aku sudah drop beberapa tips penting nih:
- Kuasai teknik membangun karakter
- Siapkan jurnal ide sebagai sumber inspirasi
- Buat tiga bab pertama yang super kuat dan menggugah rasa penasaran
- Rajin membaca supaya bisa memperluas sense cerita
- Pastikan kamu melakukan riset mendalam untuk memperkaya dunia cerita yang kamu bangun
Jadi tunggu apalagi? Ayo mulai menulis dan publikasikan karyamu di Gramedia. Hal yang perlu diingat adalah semua penulis hebat berawal dari titik nol. Sebuah titik yang awalnya hanya berupa mimpi besar dan keberanian kecil untuk mulai menulis. Jadi, jangan menunda lebih lama lagi. Dunia butuh cerita-cerita unik yang hanya bisa lahir dari imajinasimu. Bersama Gramedia Writing Project, kamu punya wadah nyata untuk belajar, berbagi, dan berkembang. Kamu nggak pernah tahu, mungkin tulisan yang kamu buat hari ini akan menjadi karya yang dibaca dan menginspirasi banyak orang di masa depan.
“Tulis apa yang kamu cintai, karena suatu saat dunia akan mencintai tulisanmu.”
– Icha Nur Octavianissa
Penulis: Icha Nur Octavianissa
Editor: Muhammad Hilmy Harizaputra