Jumat (19/06/2020), perwakilan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa (GEMA) UPI memenuhi undangan Rektor UPI untuk menghadiri audiensi pada pukul 10.00 WIB yang bertempat di ruang rapat Partere. Undangan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan GEMA dan Rektor setelah dilantik pada Selasa lalu.
Tujuan GEMA menemui rektor adalah menyampaikan keresahan yang dialami oleh mahasiswa di tengah kondisi pandemi. Tuntutan yang mereka bawa pada rektor adalah verifikasi ulang UKT dan kompensasi UKT bagi mahasiswa yang terdampak pandemi.
Sebelum audiensi dengan Rektor, beberapa orang dari GEMA diajak berdiskusi ke dalam Auditorium PKM oleh Kepala Dirmawa dan jajaran Wakil Dekan dari beberapa fakultas. Menurut keterangan dari Kepala Dirmawa, Rektor saat itu sedang melakukan pertemuan dengan tamu yang berasal dari Korea untuk melakukan kerja sama. Namun, GEMA ingin melaksanakan audiensi langsung dengan Rektor sehingga mereka tetap teguh untuk bertemu dengan Rektor di Isola.
Sampai di Isola, kawan-kawan GEMA dihadang oleh pihak kampus karena alasan Rektor sedang melakukan meeting. Setelah tidak diizinkan masuk, Kepala Dirmawa mengarahkan GEMA agar melaksanakan salat Jumat terlebih dahulu.
Beberapa waktu setelah diarahkan untuk salat Jumat, akhirnya Rektor bersedia untuk melakukan audiensi dengan delapan orang perwakilan dari GEMA. Audiensi yang dihadiri delapan orang perwakilan mahasiswa UPI termasuk kampus daerah ini tidak mengabulkan tuntutan yang dibawa oleh GEMA. Pihak kampus mengatakan penangguhan adalah solusi utama untuk menjawab persoalan UKT.
Selain itu, UPI juga akan membantu mahasiswa yang memerlukan bantuan asalkan jujur dan sesuai prosedur. Salah satu perwakilan dari GEMA, Agung, menyampaikan bahwa mereka sedang merumuskan tindak lanjut dari hasil audiensi tersebut.
Baca juga: SUMPAH JABATAN REKTOR TERPILIH UPI 2020