Bandung (24/01) bertempat di Gedung PKM UPI, sebuah penampilan teater dari Rutgers WPF Indonesia, Yayasan Mandala Oray Tapa, dan Teater lakon. Sebuah seni pertunjukan yang mengangkat tema kekerasan seksual berbasis gender. Dihadiri oleh mahasiswa UPI dan umum, acara dibuka oleh Khoiri Setiawan sebagai pembawa acara.
Acara diawali dengan pembacaan puisi “Pernyataan Cinta” karya Acep Zamzam Noor oleh Kiki Amelia. Lalu masuk ke penampilan teatrikal yang merupakan spontanitas yang dialami dari ke 12 aktor yaitu, Kriyuda Dwiki, Miftah Ulumudin, Nisa Sifu, Nida Nurhamida, Rizal Husaini, Dea Rahmat, Siska, Hasbi Ramadhan, Iqbal Kabilatusani, Tofan Aditya, Mahardika Oz, Tiara, atas kejadian-kejadian yang dialaminya dan direspon dalam sebuah proses kreatif selama 6 hari yang di dalamnya berupa workshop puisi, tari, dan olah tubuh yang menciptakan naratif teks kolektif yang disatukan oleh dramaturgi yaitu Kenny.
Penampilan ini juga merupakan respons penelitian “Emboied Justice Purified” yang meneliti trauma imobillitation dan gangguan-gangguan somatic yang memberikan rasa takut dan memori dalam pikiran sehingga memunculkan sensitifitas terhadap objek dan perasaan yang mereka luapkan di penampilan teatrikal tersebut. Contohnya penggambaran Tiara dalam rasa takutnya terhadap dunia luar sehingga merasa rumah tempat paling aman. Berbalik dengan penggambaran Miftah, dia mengharapkan kebahagian di luar tetapi ketika dia mencoba mencarinya dia mendapatkan kekerasan dari lingkungan keluarganya, sehingga semua itu menjadi sebuah mimpi yang mereka gambar dan disimbolkan menjadi pesawat kertas mainan yang mereka terbangkan.
Respon para audiens cukup mengapresiasi, salah satu audiens Hamzah berpendapat, “Kalau yang gua dapet dari teater tadi yang pasti dari kekerasan seksual yang dialami diri sendiri, untuk dari aktor-aktornya pun cukup menggambarkan itu, karena tetap masuk tentang penyampaiannya dan cukup mengesankan untuk menggambarkan kekerasan seksual tadi’.
Dengan penampilan ini semoga mendorong kita semua untuk lebih sadar terhadap kekerasaan-kekerasan yang terjadi di keluarga, di lingkungan sekitar kita maupun yang terjadi di luar sana yang membuat korban merasakan trauma dan terganggu dalam kesehatan mental mereka.
Baca juga: One Day with Journalistic : Menggebu di Gudang Berdebu
Penulis: Moch Zerry Natansyah
Editor: Wulan Sari