Pergelaran Cicing Cẻngcẻlak Abur Amarwatusata

Jumat (06/12), Pergelaran Cicing Cẻngcẻlak Abur Amarwatusata “Rahwana Putih” oleh UKM KATUMBIRI FPBS adalah hasil adaptasi sebuah novel karya Dr. Sri Teddy Rusdy, S.H., M. Hum.. Acara yang berlangsung di Gedung PKM UPI lt. 2 ini dibuka pada pukul 18.30 WIB.

Sambutan-sambutan mulai dilantangkan sekitar pukul 19.00 WIB, sambutan hangat pertama dari ketua UKM KATUMBIRI (Fajar Muhamad). Ia berharap dengan diselenggarakan pergelaran ini, mahasiswa FPBS memiliki soft skill tidak hanya dari bidang akademik, mempererat tali silaturahmi mahasiswa FPBS, dan memberikan pengalaman kepada calon anggota UKM KATUMBIRI.

Acara inti dimulai pada pukul 19.31 WIB.

Panggung seketika gelap dan diiringi musik tradisional, lalu masuk dua tokoh utama. Awal kisah dimulai dari cinta Rahwana kepada Dewi Sintha yang sangatlah kuat. Cinta yang kuat dari Rahwana menculik Dewi Sintha dengan taruhan apa pun, bahkan dengan nyawanya. Selepas diculik Rahwana, tak henti-hentinya ia merayu Dewi Sintha dengan kelembutan dan puisi-puisinya, bahkan hingga akhir hayat, Rahwana tetap mencintai Dewi Sintha.

Pergelaran ini diwarnai suasana bahagia dan tegang dalam pertarungan Rahwana. Pembangunan suasana dibumbui oleh tata musik dan tata cahaya.

Acara tersebut dihadiri sekitar 100 orang dan semua orang terhibur karena pergelaran tersebut. Di akhir acara, MC memanggil beberapa orang untuk memberikan kesan pesan. Tak lama, pergelaran itu berakhir dan apresiator mulai keluar dari gedung.

Dalam pergelaran itu, makna yang bisa kita petik ialah cinta itu suci dan putih serta tidak bisa dipaksakan kepada seseorang, walaupun cinta itu dimiliki oleh raksasa yang menjadi wujud keburukan.

Baca juga: Gebyar Orasi Baca Puisi dan Monolog (GOBLOG) #3.