OoOo
Di penghujung ngiung, setelah menampar memar kemudian ngilu perih menusuk ulu mata. Seseorang. Berpejam. Sepetak kamar lembab beralaskan plastik tipis, dinding-dinding yang retak dan lelangitan yang sobek. Silau. Dingin. Bebunyian distraksi dari langkah kaki, seseorang. Berjalan. Di atas plastik tipis. Tangan yang menggenggam pistol. Limbung kepala menjalar ke tepian nelangsa perut. Mencekik. Lambung. Permainan menjadi hantu yang menghibur.
Rolet Rusia. Sementara itu, di penghujung linglung, seseorang. Tergelepar. Gigil. Pucat. Membelalak. Terisak.
Kitano berbisik di telinga kanannya, “jika kamu takut sekejap saja, kamu membuka titik di mana kamu berharap untuk hidup.”
“Ini ilusi untukmu,” Chekov memberikan satu pistol dengan nada berat yang tersirat senyum.
Seseorang melihat ke arah lain. Cassano sedang membakar sigaret dengan Zippo, jari-jarinya terlihat lepas dan dedarah.
Seseorang. Berpejam. Yono sedang melukis kejadian bunuh diri di sepetak kamar, lengkap dengan plastik tipis yang menahan darah untuk tidak sampai ke ubin.
A.I
Sekitar pagi entah menuju siang pada pukul 10.10, ketika tak ada lagi yang jualan makanan untuk sarapan: tukang nasi uduk, nasi kuning, dan bubur ayam di pengkolan membersihkan gerobak. Roti yang melewati batas kedaluwarsa sudah berjamur di warung depan rumah.
Sylvia memanaskan gelas kaca yang berisi kopi di dalam oven. Haruki masih berlari di jembatan jalan tol.
Seseorang susah sekali bangun. Ngopi dan menyambil roti isi selai kacang yang dipanggang kurang sempurna. Dalam tidur.
👨👩👦
Di meja makan, seseorang. Duduk. Sendirian. Kursinya ada enam, tak ada yang lebih dari hitungan berpejam. Hirokazu menenun kain untuk dijadikan boneka tanpa mulut. Kehangatan dari lilin yang dinyalakan di tengah meja. Seseorang. Sendirian. Berpejam mengangkat tangan untuk berdoa. Barangkali meminta kelima piring itu tidak pecah meski sudah retak.
🔪
Sekiranya diam adalah barisan semut yang bertabrakan karena tidak bisa melihat atau terlihat. Runyam. Kecap. Tumpah. Seseorang berlarian mencari kapur ajaib hendak menuntaskan kata pedas dari tandas. Lepas. Chan-wook mematikan televisi setelah melihat salju yang berjatuhan dari ventilasi kecil. Seseorang. Terdiam. Jee-won jadi detektif seketika. Seseorang terlihat kepanasan mencari lubang semut. Pisau menemukan dapur, kemudian menunggu seseorang datang.
Baca juga: Pameran “Salone Del Sneakers” Kolaborasi C On Temporary bersama Wormhole dan Vans Indonesia
Penulis: Decky Medani
Editor: Wulan Sari