Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis

Buku yang akan diulas ialah buku Ilmu Bahasa Sintaksis yang ditulis oleh Prof. Drs. M. Ramlan. Buku ini merupakan cetakan ke-9 yang isinya mengenai cabang ilmu bahasa Sintaksis. Objek pembahasannya ialah kalimat, klausa dan frase. Pada bagian pendahuluan, telah merangkum bahasan secara singkat dan hal-hal umum yang telah diketahui. Pada halaman-halaman selanjutnya, barulah pembahasan mengenai kalimat, klausa dan frase yang disajikan secara menyeluruh dan spesifik.

Penting sekali membaca buku ini, khususnya kepada siapapun yang ingin memperdalam ilmu kebahasaannya. Salah satu cabang ilmu bahasa ialah sintaksis. Menurut Ramlan (2005:18), sintaksis merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa dan frase. Dalam buku ini pembahasan dimulai dari objek yang paling besar, yaitu kalimat kemudian klausa dan terakhir frase. Perlu diketahui bahwa menurut Ramlan, komponen terkecil dalam sintaksis ini ialah frase bukan kata.

Terdapat beberapa hal yang menarik dalam buku ini, yaitu setiap sub poin terdapat beberapa contoh yang selanjutnya diikuti dengan penjelasan dari contoh-contoh tersebut. Dalam satu kasus, terdapat lebih dari satu contoh sehingga mudah untuk memahaminya. Seolah tak ada lagi contoh yang dapat ditemukan berbeda dari contoh yang disajikan dalam buku tersebut. Pemilihan kata dan kalimat sangat sederhana, sehingga konsep yang ada tersampaikan kepada pembaca. Begitupun dengan tata bahasanya, tidak ditemukan adanya kesalahan dalam penulisan.

Hal unik dalam buku teori ini, Ramlan menguraikan setiap objeknya secara detail, dimulai dari penjelasan mengenai sintaksis itu sendiri. Lalu, membahas kalimat dan penentuan atau identitas kalimat yang diklasifikasikan berdasarkan ada dan tidaknya klausa yang terbagi menjadi dua sub, berdasarkan bentuknya yang terbagi menjadi tiga sub dan beberapa bawahannya, dan berdasarkan kesederhanaan dan keluasannya yang terbagi dua sub dan beberapa bawahannya.

Klausa dengan pengertiannya yang dianalisis berdasarkan fungsi unsur-unsurnya yang terbagi menjadi tiga sub, berdasarkan kategori kata atau frase yang menjadi unsurnya, dan berdasarkan makna unsur-unsurnya yang terbagi menjadi enam sub. Kemudian penggolongan klausa berdasarkan struktur internnya, berdasarkan ada-tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P yang terbagi menjadi dua sub, dan berdasarkan kategori kata dan frase yang menduduki fungsi P yang terbagi menjadi empat sub. Frase dan pengertiannya lalu mengkalsifikasi berdasarkan persamaan distribusinya dan hubungan internalnya, berdasarkan kategori frase yang terbagi menjadi lima sub.

            Kekurangan atau kelemahan dari buku ini ialah bentuk cetaknya. Buku yang memiliki ukuran A5 ini memiliki isi dengan ukuran huruf yang kecil, sehingga kurang nyaman ketika dibaca. Butuh energi lebih ketika membacanya. Meski demikian, ukuran spasi yang agak renggang telah membantu mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Selain itu, dalam buku ini terdapat sub poin yang kurang jelas dalam penyampaiannya, seperti pada pembahasan klausa dalam menganalisis kedudukan S dan P yang dicontohkan dengan simbol intonasi dalam pembacaannya. Simbol-simbol tersebut tidak bisa langsung dipahami dalam sekali baca.

Buku ini sangat disarankan untuk para peneliti kebahasaan apabila meneliti dari unsur ketatabahasaaannya, dan untuk mengkaji makna dalam sebuah kalimat. Makna yang tercipta dari pembacaan kalimat dalam sintaksis merupakan makna leksikal. Teori-teori yang terdapat dalam buku ini pun masih relevan digunakan. Buku ini mampu secara tuntas membahas seluk-beluk kalimat, klausa dan frase. Maka dari itu, buku ini sangat bermanfaat untuk menjadi referensi penelitian kebahasaan dalam bentuk apapun.

Identitas Buku