Resensi Buku “Jurnalistik Teori & Parktik”

Buku ini menjelaskan sejarah jurnalistik dan pers. Jurnalistik dimulai sekitar tiga ribu tahun yang lalu di Mesir dan dua ribu tahun yang lalu di Roma. Hikmat dan Purnama menjelaskan bahwa pers berasal dari bahasa Belanda yang diartikan sebagai menekan atau mengepres. Selain itu, buku ini berisi teori-teori pers dan fungsi pers.

Pers memiliki dua kelompok besar, yaitu Pers Timur dan Pers Barat. Menurut Pers Timur, berita adalah proses yang ditentukan arahnya. Menurut Pers Barat, berita diumpamakan sebagai barang dagang yang dapat diperjualbelikan. Berita menurut Pers Barat harus ditulis dengan menarik karena mereka menjadikan berita sebagai bisnis.

Hikmat dan Purnama menjelaskan bagaimana berita yang layak dimuat dalam surat kabar. Berita yang layak dimuat harus akurat kebenarannya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Masih berhubungan dengan akurat, berita juga harus adil dan berimbang. Hal ini memiliki arti bahwa wartawan harus menuliskan kejadian yang benar-benar terjadi di antara pihak-pihak yang bersangkutan. Berita yang layak dimuat adalah berita yang sesuai dengan kenyataan dan tidak memberikan opini pribadi. Sama seperti karakteristik gaya bahasa, berita yang layak dimuat harus ringkas dan jelas. Selain itu, berita yang layak dimuat sebaiknya berita yang baru.

Dalam buku ini dijelaskan struktur redaksi, wilayah peliputan atau beat, dan syarat-syarat menjadi wartawan yang baik. Penulis menjelaskan empat syarat menjadi wartawan yang baik dengan ringkas dan jelas. Wartawan harus memiliki pengalaman, rasa ingin tahu, daya khayal, dan pengetahuan agar bisa menjadi wartawan yang baik.

Buku ini juga memuat masalah-masalah yang terjadi saat menghimpun berita. Di belakang surat kabar pasti ada kendala internal, contohnya adalah kurangnya kebebasan dalam menulis berita yang bersangkutan dengan pemberi iklan pada surat kabar tersebut. Ada juga monopoli kepemilikan surat kabar. Hal ini dapat menurunkan persaingan dalam bidang surat kabar. Kemudian ada wartawan amplop. Amplop di sini memiliki arti uang suap. Sang narasumber biasanya meminta wartawan untuk memuat berita tentangnya tanpa ada hal-hal buruk.

Buku “Jurnalistik Teori & Praktik” memberikan cara membuat alinea pembuka atau lead. Lead memuat unsur 5 W + 1 H dan memiliki 30 sampai 45 kata. Lead ditulis dengan sederhana agar pembaca mudah mengerti. Penulis juga menjelaskan jenis-jenis lead. Selain itu, buku ini juga menjelaskan cara meliput dan menulis berita pidato, berita ceramah, dan berita olahraga.

Selain menjelaskan berita, buku ini menjelaskan feature. Feature merupakan kejadian menarik, tetapi kurang penting. Biasanya feature diambil dari berita yang tidak dimuat. Feature berhubungan dengan human interest karena isi feature biasanya berkaitan dengan perhatian pada manusia dan kehidupan.

Buku yang ditulis oleh Hikmat dan Purnama ini juga menjelaskan mengenai reportase interpretatif dan reportase investigatif. Reportase interpretatif dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di setiap orang. Selain itu, reportase interpretatif membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang luas. Reportase investigatif merupakan reportase melalui hasil kerja dan inisiatif wartawan sendiri. Biasanya hal yang diberitakan adalah hal yang sangat penting dan ada pihak yang berusaha untuk menutupi hal tersebut dari publik.

Buku “Jurnalistik Teori & Praktik” ditulis dengan jelas oleh Hikmat dan Purnama. Penulis juga menuliskan pengaruh teknologi terhadap kinerja media untuk saat ini. Di dalam buku ini juga terdapat kode etik jurnalistik wartawan Indonesia. Selain itu, penulis memberikan contoh-contoh untuk beberapa materi yang membutuhkan penjelasan yang lebih rinci. Namun, penulisan contoh-contoh tersebut kurang bisa dibedakan dengan penulisan materi. Beberapa penulisan bahasa asing tidak sesuai dengan PUEBI dan masih ada beberapa kata yang penulisannya tidak sesuai dengan PUEBI.

IDENTITAS BUKU

Judul             : Jurnalistik Teori & Praktik
Penulis          : Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kuaumaningrat
Tahun Terbit : 2018
Peberbit         : PT. Remaja Rosdakarya
Tebal Buku    : 343 + xv halaman

Baca juga: Resensi Buku Morfologi Bahasa Indonesia Abdul Chaer