Kompilasi Perpisahan

Perpisahan

-Untuk Ramadhan

kepul asap dari bara api di dadaku

mengundang air mata ketika hati telah pecah seperti batu

menciptakan mata air asin di atasnya

yang mengalir ke sungai, menyusuri hutan-hutan peristiwa,

membentuk suatu harmoni pertemuan yang hening

dengan bunyi riak, dan semburan buih yang meletup yang mengambang yang putih

sebelum kembali ke puncak di mana jarak dan waktu tiba-tiba bertamu

lalu tumpah bersama hujan, saat potrait akhir adalah punggung

yang semakin mengecil, mengecil, lalu lenyap

kutunggu ketuk pintu darimu

2017

Perpisahan II

Jangan pandang mataku seakan ia adalah gelas kaca

yang ‘kan pecah menjadi serpihan air mata

yang dibekukan udara

lalu dengan tak acuh, kau taruh setiap butirnya

dalam sloki berisi whiskey

sebuah upacara pelepasan

setiap tenggak adalah saat satu huruf dalam namaku

kau lupakan.

2017

Perpisahan III

seperti cermin retak yang dikeroyok debu

kesedihanku berawal saat kau tak lagi sudi

mewajahi tubuh rapuh berdebu ini

yang tergantung dan suri

waktu menjadi angin

menyiksaku dengan tabur dan desir debu

tak lekas tiup jatuh lalu leburlah segala sepi yang batu

menyantap semua sunyi sambil menunggu wajahku kau wajahi lagi

2017

Baca juga: Tangan Tuhan

Rendi A. Rahman lahir di Bandung dan masih tinggal di sana. Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2016. Merupakan Sekum Hima Satrasia FPBS UPI pada masanya. Anggota dari Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS) UPI dan Unit Kajian Studi Kemasyarakatan (UKSK) UPI. Dia sangat senang memasak dan bermain bola basket. Ia masih berharap kelak ada pertandingan bola basket departemen yang diadakan oleh pimpinan departemen atau himpunan.