Keambiguitasan Pesan Teks dalam Teori Semiotik Roland Barthes

Teori semiotik Roland Barthes membantu kita memahami bahwa pesan teks, dengan berbagai macam simbol, kata-kata, gambar, dan konteks, tidak selalu memiliki makna yang jelas. Barthes mengajarkan kita melihat pesan teks sebagai sesuatu yang kompleks dan dapat diartikan dengan berbagai cara.

Dalam teori Barthes, ada konsep penting di mana tanda atau simbol dalam pesan teks bisa memiliki banyak makna tergantung pada konteksnya. Artinya, sebuah pesan tidak punya makna tunggal, melainkan kemungkinan adanya beragam interpretasi yang dapat diambil oleh pembaca. Ini menyebabkan adanya keambiguitasan yang inheren dalam setiap pesan teks, karena maknanya tidak tetap dan tergantung pada orang yang membacanya.

Dalam karya-karyanya, Barthes menjelaskan perbedaan antara denotasi dan konotasi. Denotasi itu seperti deskripsi langsung, sementara konotasi berhubungan dengan makna tersembunyi atau nilai-nilai tertentu dalam suatu konteks budaya. Konsep ini membantu kita memahami bahwa pesan teks bisa memiliki banyak makna yang berbeda, tergantung pada bagaimana setiap orang melihatnya.

Barthes menyatakan bahwa pesan teks memiliki struktur kompleks yang terdiri dari berbagai “codes” atau kode-kode. Kode-kode ini merupakan aturan-aturan yang memandu bagaimana pesan-pesan disusun dan diinterpretasikan. Namun, penting diingat bahwa kode-kode ini tidaklah mutlak; maknanya bisa berubah tergantung pada konteks dan cara penggunaannya.

Baca juga: Bjir, Apa Lagi Nih?

Dari data percakapan pesan teks, saya menemukan keambiguitasan. Saat ‘A’ menjelaskan adanya izin kegiatan “kegiatan yang kami selenggarakan memiliki izin”, ‘B’ merespon “percaya wkwk”. Respon ‘B’ dinilai ambigu karena bisa berarti percaya pada informasi ‘A’, tidak percaya, atau bahkan bersifat mengolok-olok.

Dengan demikian, Barthes membantu memperluas pandangan kita terhadap pesan teks. Barthes menekankan bahwa keambiguitasan dalam pesan bukan kelemahan, tapi bagian penting dari komunikasi yang kompleks. Pesan teks bukan hanya punya makna yang bervariasi, tapi juga dipengaruhi oleh struktur, kode-kode, dan latar belakang budaya pembaca. Namun, menurut saya, pesan teks bisa menimbulkan kesalahpahaman antara pembicara.

Menurut Barthes, keambiguitasan adalah sumber kekayaan makna, menunjukkan bahwa setiap interpretasi pembaca memiliki validitasnya sendiri. Dalam dunia penuh informasi dan pesan yang tersebar, pemahaman tentang keambiguitasan pesan teks menurut teori semiotik Barthes membantu kita menjadi lebih kritis dalam mengartikan pesan-pesan kompleks dan dinamis.

Baca juga: Strategi Menjadikan Buah Semangka Sebagai Simbol Dukungan Pada Palestina di Media Sosial

Author: Dila Natalia
Editor: Fitri Nurul