Puisi “Manusia Berjenggot”

Karya: Ismail Nur Saputra

Kepulan asap masuk ke lubang hidungku
Aroma khas Sin Provost keluar dari mulutnya bersama kata-katanya yang meneduhkan hatiku
Pada setiap ranjau pendidikanku
Apalagi setiap percakapan duit
Beliau tak babibu pada masalah UKT
“Lima juta”
Kembali menghisap Sinnya
Kepulannya kali ini menerpa wajahnya
Seperti ada garis kusut
Pada garis-garis itu ada kemasygulan
Pada garis-garis itu juga menjadi benang yang menarik alisnya melengkung lebih ke bawah
Seperti mengatakan
“Aku lelah, kapan kampus-kampus menurunkan UKT anakku?”
Saat kepulan itu hilang
Seketika
Aku sedih
Aku kesal
Aku bersalah
Mengapa aku harus mengeyam pendidikan?
Aku mau bekerja
Aku mau mencari duit
Untuk keluarga
Dari pada harus membeli buku
Membeli kursi di kampus-kampus
Lebih baik aku keluar dari pendidikan

Baca Juga: Lima Rekomendasi Puisi-Puisi Fenomenal W.S. Rendra yang Patut Dibaca