UKT Mencekik, Aliansi Mahasiswa Bandung Raya (Ambyar) Menggalang Aksi Langsung

Jumat (15/5/2020), Aliansi Mahasiswa Bandung Raya (Ambyar) melakukan demonstrasi di depan gedung rektorat UIN Sunan Gunung Djati. Massa aksi yang menggunakan protokol keamanan lengkap ini terlihat membawa panji-panji dengan tema besar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mahasiswa yang terdiri dari berbagai kampus di kota Bandung ini sudah memulai demonstrasi sejak pukul 16.34.

Tuntutan yang dibawa oleh Ambyar antara lain kompensasi UKT semester ini dan juga penolakan pembayaran UKT untuk semester depan. Ambyar menganggap ada banyak biaya yang tidak dikeluarkan oleh kampus dikarenakan kegiatan perkuliahan berhenti di tengah jalan. Selain itu, perubahan ekonomi orang tua juga menjadi sebab lain mengapa UKT semester depan mesti kembali dipertimbangkan.

Selain masalah UKT, Ambyar juga membawa isu-isu lain yang sedang ramai hari ini. Ambyar menolak pengesahan Omnibus Law dan UU Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang dilakukan oleh pemerintah. Lalu, ada pula tuntutan menolak cicilan THR yang dilakukan kepada buruh, khususnya buruh yang bekerja di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati. Terakhir, mereka juga menyuarakan perlunya hak demokratis bagi tahanan politik di Papua.

“Keseluruhan tuntutan tersebut saling berhubungan satu sama lainnya.” Ujar Alvie, salah satu massa aksi.

Demonstrasi selesai pada pukul 17.30. Namun kegiatan tidak berhenti sampai sana. Setelah demostrasi, Ambyar melakukan komunikasi dengan beberapa pihak di sekitar lokasi kampus. Pedagang dan keamanan adalah pihak yang diajak berkomunikasi mengenai dampak Covid-19. Para pedagang menuturkan bahwa penghasilan yang mereka dapat saat ini hanya bisa menutup modal berjualan mereka. Sementara, staf keamanan kampus UIN Sunan Gunung Djati berharap Covid-19 bisa segera selesai agar pihak-pihak yang terdampak tidak semakin memburuk.

Baca juga: Diskusi Perihal Perkuliahan Daring

Penulis: Tofan Aditya