Tips Menghadapi UAS Ala Mahasiswa Sastra

Meskipun Ujian Akhir Semester (UAS) bukan satu-satunya penentu nilai atau kelulusan suatu mata kuliah, tetapi banyak mahasiswa melihat UAS sebagai badai menyeramkan. Tak terkecuali mahasiswa sastra. Kompleksitas materi, tuntutan analisis mendalam, dan tenggat waktu yang singkat, belum lagi yang berbenturan dengan UAS mata kuliah lain atau jadwal liburan akhir tahun seolah menjadi petir yang memekakkan telinga. Namun, jangan khawatir, berikut beberapa tips yang dibagikan mahasiswa Sastra Indonesia untuk menghadapi UAS!

Tempatkan Diri dalam Kondisi Prima

Sebelum bergelut dengan berbagai tuntutan UAS, pastikan dahulu kamu berada pada kondisi yang prima baik dalam segi fisik maupun psikis. Fisik yang sehat bisa didapatkan dengan istirahat yang cukup, menjaga asupan, dan olahraga. Mengutip dari Liputan6.com, olahraga yang dapat meningkatkan konsentrasi ialah yoga, bersepeda, berenang, hingga catur. Selain itu, kondisi psikis yang stabil juga diperlukan agar dapat menghadapi UAS dengan maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan mengelola stres melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan misalnya mendengarkan musik, membaca, memasak, atau berkumpul bersama teman.  

Perbanyak Diskusi dengan Orang Lain

Salah seorang mahasiswa sastra Indonesia mengatakan bahwa berdiskusi dengan lain, bahkan orang asing yang tak sengaja ditemui merupakan caranya memenuhi kebutuhan psikologis sebelum menghadapi UAS. Bertukar pikiran dengan orang lain dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi stress terutama apabila suasana diskusi santai dan tenang. Hal seperti ini membantu mengalihkan pikiran dari tekanan belajar dan menjadi semacam terapi jiwa untuk siap menghadapi UAS.

Baca Juga: Puisi-Puisi Faisal Syahreza

Buat Kelompok Belajar

Membentuk kelompok belajar dapat dijadikan salah satu strategi untuk mempersiapkan diri menuju UAS. Supaya kelompok belajar yang dibentuk lebih produktif, pilih rekan-rekan yang berkomitmen sama dan memiliki kemampuan yang bisa saling melengkapi pemahaman. Diskusi dengan kelompok belajar dapat dimulai dengan mengajukan pertanyaan satu sama lain. Mereka yang menguasai materi dapat membimbing rekan lainnya dengan berlatih mengerjakan soal bersama. Strategi ini sering dilakukan karena dapat membantu kita untuk memahami suatu materi secara komprehensif melalui diskusi yang membuka masalah dari berbagai sudut pandang. Selain itu, berdiskusi bersama dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Dukungan dari teman juga dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri. 

Buat Lini Masa UAS

Jadwal UAS yang padat tidak jarang menjadi bumerang bagi mahasiswa sehingga melewatkan tugas tertentu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, buatlah lini masa apa saja yang harus dikerjakan lebih dulu, apa yang harus dipelajari, kapan harus memulai dan mengumpulkan, dan lain sebagainya. Secara tidak sadar, membuat lini masa dan mengetahui jadwal yang lebih terstruktur dapat mengurangi perasaan cemas dan kewalahan. Dengan memiliki jadwal yang jelas, kita cenderung lebih disiplin dan tidak menunda-nunda.

Mengerjakan UAS Tidak Hanya untuk Nilai

UAS bukan hanya sekadar pertarungan nilai. Namun lebih dari itu, UAS seharusnya dijadikan ajang untuk mengukur kemampuan diri. Mengerjakan UAS dengan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki dan menyadari bahwa nilai bukan cerminan diri akan lebih baik dari pada mengerjakan UAS dalam tekanan sehingga menjajal banyak cara untuk mendapat nilai yang diharapkan. Alih-alih terpaku pada nilai, mahasiswa sebaiknya fokus pada upaya untuk memaksimalkan potensi, mengasah kemampuan berpikir kritis, dan mengevaluasi sejauh mana perkembangan belajar sebagai seorang mahasiswa. Dengan mengerjakan soal secara sungguh-sungguh akan membantu kita untuk menemukan celah-celah yang perlu dikaji kembali.

Itu dia beberapa tips menghadapi UAS ala mahasiswa sastra yang dapat kamu coba lakukan. Selain belajar, jangan lupa luangkan waktu untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan non-akademik. Luangkan waktu untuk bersantai, berolahraga, dan berinteraksi dengan orang-orang. Dengan tubuh dan pikiran yang sehat, kamu akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan. Semangat!

Penulis: Sri Fatma Hidayah
Editor: Alma Fadila Rahmah

Baca Juga: Metode Meningkatkan Minat Literasi: Pesta Buku Isola GBSI × Baca Bareng UPI