DISKOTIK KATA
dari atap -gemerlap
kilau kota lampu dansa
banyak warna memikat bergantian
luka jadi pesta sepanjang malam -di sebuah bar
seorang penyair masih nyinyir
overdosis kata, kehilangan kiasan
semacam gelas yang dilingkari ular
tertuang cairan tetes mata, perempuan sepi yang berbisa
membelit masalah yang tak pernah selesai
-di sebuah kamar
anyir sunyi penuhi kepala
ibu jari yang mengandung puisi-puisi geli
lahir dengan tangan-tangan patah
tak bisa nulis -guyon sekali
Oh Cinta, senandung keambangan
boleh dong nada minor
penyair akan cha-cha di atas rembulan
tidak mesti setiap alfabet kalah jumlah akan angka
sepuluh banding dua puluh enam
1:3/kata
penyair menghitung kekalahan
perempuan sepi mana lagi yang licin rayuan
Oh Cinta, putarkan gelasnya
campur obat kuat -kait rasa sakit
kutukan yang menyenangkan
mabuk layung kenyataan
bahkan dibalik duduknya
punggung membungkuk
kaki yang keram
seorang penyair berjalan menelusuri kematian
langkah tanpa jejak hening suara
dan pemabuk selalu mencari arah
imajinasi kefanaan
pemabuk gelagapan
banyak sekali kata-kata tak jelas
bercanda akan hidupnya
penyair blingsatan
sedikit sekali kata-kata jelasmabuk akan matinya
mainkan lagunya dije
2021
Baca juga : Setelah Membaca Akutagawa
Penulis: Decky Medani